EKONOMI

5 Kampung di Bener Meriah Diresmikan Sebagai Desa Devisa Kapi Gayo

Author

Waktu Baca 3 Menit

5 Kampung di Bener Meriah Diresmikan Sebagai Desa Devisa Kapi Gayo
Kopi Arabika Gayo (Foto: Readers.id/Junaidi)

REDELONG, READERS – Lima kampung di Kabupaten Bener Meriah remsi dijadikan sebagai Desa Devisa Kopi Gayo, Kamis (12/1/2023).

“Nantinya kelima kampung ini akan mendapat pembinaan khusus dalam pengembangan pertanian kopi dan pemberdayaan UMKM, sehingga kopi Gayo yang dihasilkan dari Bener meriah akan semakin menembus pasar ekspor dunia,” kata Gubernur Aceh yang diwakili Asisten II Sekda Aceh, Ir. Mawardi.

Kelima kampung tersebut adalah Kampung Waq Pondok Sayur, Kampung Kute Lintang, Kampung Panji Mulia I, kampung Bale Redelong, dan Kampung Sedie Jadi. Dipilihnya kelima kampung tersebut merupakan penghasil utama kopi di wilayah Bener Meriah.

“Peresmian Desa Devisa Kopi Gayo itu telah melalui kajian matang yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Provinsi Aceh, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan Bank Syariah Indonesia, sebagai penggagas utama kegiatan itu,” sebut Mawardi.

Menguatkan itu lagi, kopi jenis Arabika yang dihasilkan dari lima kampung tersebut juga telah dapat menembus pasar ekspor di berbagai negara.

Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir. Mawardi, saat menyampaikan sambutan Gubernur Aceh sekaligus meresmikan Desa Devisa Klaster Kopi Gayo di Kampung Panji Mulia Satu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (1/11/2023).

Untuk lebih memaksimalkannya, Kanwil DJKN Aceh, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan BSI, berupaya mendorong agar produktivitas kopi Arabika Gayo dari lima desa ini lebih meningkat lagi melalui sistem pembinaan yang terpadu.

“Pembinaan terpadu yang dimaksud dimulai dari proses produksi hingga proses pemasaran. Dengan demikian devisa yang dihasilkan dari pertanian ini akan lebih besar, sehingga petani juga lebih untung,” ujar Mawardi.

Dari itu ia mengharapkan komunitas petani kopi yang ada di lima desa itu harus segera mempersiapkan diri untuk mendapatkan transformasi pengetahuan terkait pengembangan pertanian yang lebih berkualitas, sebab pihak Kanwil DJKN Aceh, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan BSI akan menurunkan tenaga ahli untuk menjalin kerjasama dengan petani lokal.

Sementara untuk petani dari kampung lain yang desanya belum masuk sebagai Desa Devisa Kopi Gayo diharapkan dapat belajar dari pengembangan yang dilakukan di lima desa yang telah masuk sebagai desa Devisa Kopi.

“Dengan demikian dukungan yang diberikan untuk kelima desa devisa ini dapat pula memberi manfaat bagi petani desa lainnya di wilayah Bener Meriah,” pungkas Mawardi.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...