Akibat Kritik Xi Jinping, Jack Ma Didepak Dari Perusahaannya Sendiri
BEIJING, READERS - Jack Ma didepak dari Ant Group usai perusahaan yang dia dirikan itu gagal melantai di bursa buntut kritiknya kepada rezim Presiden China Xi Jinping.
Tersisihnya Jack Ma dari perusahaannya sendiri merupakan bagian dari restrukturisasi Ant Group. Bank Sentral China pun merestui perusahaan tersebut tak lagi memiliki pengendali, di mana posisi tersebut selama ini dijalankan Ma.
Restrukturisasi itu menyebabkan hak suara Jack Ma di perusahaan menyusut drastis dari 53,46 persen menjadi hanya 6,21 persen.
Rencana menyingkirkan Jack Ma dari Ant Group ini sudah dilakukan sejak Januari 2023 lalu.
"Ketika mengumumkan perubahan tersebut pada Januari (2023), Ant Group mengatakan struktur kepemilikan saham baru akan 'lebih transparan dan terdiversifikasi serta memfasilitasi perkembangan perusahaan yang stabil'," tulis laporan South China Morning Post (SCMP), dikutip Rabu (03/01/2024).
Ant Group adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Alibaba (BABA), yang juga didirikan oleh Jack Ma. Ant Group didirikan Ma pada Oktober 2014 lalu.
Rencananya, perusahaan yang menjual berbagai produk keuangan di China itu akan melantai di Bursa Efek Shanghai pada November 2020 lalu.
Apes. Rencana Initial Public Offering (IPO) itu harus ditunda buntut pidato kontroversial Jack Ma yang mengkritik pemerintah Xi Jinping.
Ia mengkritik regulator China pada akhir Oktober 2020 dalam sebuah konferensi di Shanghai. Regulator dianggap menghambat inovasi dan tidak memiliki risiko sistem keuangan yang sehat.
"Yang kami butuhkan adalah membangun sistem keuangan yang sehat, bukan risiko keuangan yang sistematis. Berinovasi tanpa risiko berarti mematikan inovasi. Tidak ada inovasi tanpa risiko di dunia," ujar Ma kala itu.
Tak lama berselang, Ma diinterogasi oleh regulator pada 2 November 2020 alias beberapa hari dari debut pencatatan saham perdana Ant Group.
Interogasi itu berujung penangguhan IPO Ant Group oleh regulator China pada 6 November 2020 silam.
Jack Ma pun sempat kucing-kucingan dengan Xi Jinping selepas kritik tersebut. Ma sempat menghilang dari mata publik untuk beberapa waktu sebelum akhirnya pulang kembali ke China pada Maret 2023 lalu.
Seperti diketahui, miliarder berusia 58 tahun mengumpulkan kekayaannya dari raksasa bisnis teknologi salah satunya Alibaba dan layanan pembayaran online Ant Group.
Tiga tahun lalu, Jack Ma memegang gelar sebagai orang terkaya di Asia dengan kekayaan hingga USD 61,7 miliar atau setara Rp 923,2 triliun.
Namun, melansir laman Fortune, Kamis (13/7/2023), kekayaan bersih Jack Ma menyusut pada angka USD 30 miliar atau Rp 448,9 triliun.
Hal itu membuatnya hanya bercokol di urutan ke-65 dalam daftar The World’s Real-Time Billionares alias orang terkaya di dunia.[MN]
Editor: M. Nur
Sumber: CNN Indonesia