Apkasindo: Pelabuhan Jadi Faktor Murahnya Harga Sawit di Barsela Aceh

Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Fadhli Ali mengatakan, ketiadaan pelabuhan ekspor menyebabkan harga beli kelapa sawit di wilayah Barat-Selatan (Barsela) Aceh lebih murah dari wilayah lainnya.

Menurutnya, biaya angkut Crude Palm Oil (CPO) dari Barsela, terutama Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya (Abdya) ke Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara relatif tinggi, yaitu sekitar Rp 400 hingga 450 ribu per kilogram.

"Hal ini disebabkan letak pelabuhan yang jauh dari tempat CPO diproduksi," kata Fadhli kepada readers.Id, Senin (31/5/2021).

Ia menyebutkan, harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit antara wilayah Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Abdya berbeda dengan wilayah Aceh Singkil dan Subulussalam.

Yakni lebih mahal di Aceh Singkil dan Subulussalam, karena disebabkan akses dua wilayah ini lebih dekat untuk membawa CPO ke Pelabuhan Belawan.

"Demikian pula harga TBS di Aceh Timur dan Aceh Tamiang, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di sana membeli lebih tinggi dan tentu saja harga pada tingkat petani juga lebih baik," jelasnya.

Oleh karena itu, Fadhli menilai keberadaan pelabuhan ekspor lah yang membuat harga beli TBS sawit di wilayah Barsela lebih murah dari wilayah Aceh lainnya, bahkan berbeda jauh jika dibandingkan dengan harga di provinsi lain.

"Jadi jarak angkut CPO ke pelabuhan ekspor membuat harga TBS petani di pesisir Barsela lebih murah. Tidak hanya lebih murah dibanding harga di provinsi lain tapi juga dibanding harga wilayah pesisir Timur-Utara Aceh," kata Fadhli.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dipublikasi oleh Tim Penetapan dan Pemantauan TBS Pemerintah Aceh 20 Mei 2021. Harga beli TBS di Aceh untuk wilayah Barat-Selatan dipatok pada harga Rp 1.553 untuk usia tanaman 3 tahun. Sedangkan untuk TBS pada tanaman usia 10-20 tahun harganya Rp 2.257.