ARC-USK dan SBA Akan Kerjasama Tanam Atsiri di Lahan Bekas Tambang
JANTHO, READERS - PT Solusi Bangun Andalas (SBA) akan bekerjasama dengan Atsiri Research Center (ARC) PUI PT Nilam Universitas Syiah Kuala (USK) terkait reklamasi lahan bekas tambang dengan penanaman atsiri seperti kayu putih, sere wangi dan nilam.
"PT SBA ingin mengubah lahan pasca tambang menjadi area produktif dan berkelanjutan. Mengingat ARC PUI PT Nilam USK telah berhasil menjalankan inovasi nilam dari hulu ke Hilir, maka SBA berencana menggandeng USK untuk menjadi bagian pelestarian lingkungan," ujar Edi Prajitno, mewakili SBA.
Hal itu disampaikannya dalam pertemuan antara ARC USK dengan SBA di Main Office SBA Lhok Nga, Aceh Besar, Senin (22/7/2024), yang dihadiri pengurus ARC dan manajemen SBA dan sejumlah mahasiswa magang di ARC dari ITB dan USK.
Edi mengatakan SBA dapat menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk memperbaiki lahan tersebut sehingga bisa produktif kembali, seperti yang dilakukan selama ini untuk beberapa tanaman tertentu.
"Program ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pemangku kepentingan melalui penanaman atsiri khususnya nilam, jika memang lahannya sesuai," ujar Edi.
Dia menyebutkan program CSR SBA memiliki pilar-pilar terdiri atas SBA Cerdas, SBA Mandiri, SBA Sehat, SBA Lestari, dan SBA Peduli.
"Program reklamasi lahan ini termasuk dalam SBA Lestari, yang berfokus pada pelestarian lingkungan," imbuhnya.
Kepala ARC USK, Syaifullah Muhammad, memaparkan perjalanan panjang ARC dalam melakukan inovasi hulu hilir atsiri khususnya nilam untuk membangun jalan baru nilam Aceh dengan ekosistem yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan untuk semua stake holder.
"Universitas Syiah Kuala melalui ARC akan berupaya dalam keberhasilan program ini. Sebagai mitra akademis, ARC akan menyediakan keahlian dan penelitian yang diperlukan untuk memastikan teknik pembibitan, penanaman dan penyulingan, hingga pemurnian dan produk turunan nilam berjalan dengan baik," ujarnya.
Direktur PT Ugreen Aromatics International, Faisal, yang turut hadir dalam pertemuan itu, menyampaikan permintaan minyak nilam saat ini meningkat dua kali lipat sehingga kerjasama dengan SBA merupakan langkah positif untuk memenuhi permintaan market global.
"Permintaan minyak nilam dari Prancis melalui U Green mencapai 2 ton per bulan. Kini harga minyak nilam mencapai 1,6 juta per kg," ungkap Faisal.
Nilam menjadi salah satu pilihan, karena tanaman atsiri ini dikenal memiliki manfaat ekonomi tinggi sebagai bahan baku industri minyak atsiri, yang digunakan dalam parfum, kosmetik, dan obat-obatan.
Selain itu, ujar Faisal, limbah penyulingan nilam dapat di-composting sehingga mampu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan lahan bekas tambang, menjadikannya salah satu solusi ideal untuk reklamasi lahan.
Melalui program reklamasi lahan dengan penanaman nilam ini, PT Solusi Bangun Andalas berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam industri yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
SBA sebagai industri tambang memiliki komitmen dalam menjaga dan memperbaiki kondisi lingkungan sekitarnya.
Dalam pertemuan tersebut juga dipaparkan berbagai proses produksi dan program sosial kemasyarakatan oleh para manajer unit kerja SBA.
Setelah pertemuan di Main Office Lhok Nga, tim ARC dan SBA melakulan kunjungan ke Sentra Desa Nilam BSI di Lhoong, Aceh Besar.[]
Editor: M. Nur