Arief Rosyid Palsukan Tanda Tangan JK untuk Agenda BSI
Arief merupakan sosok yang aktif dalam berorganisasi. Dia juga memiliki potensi yang baik.
JAKARTA, READERS - Ketua Departemen Ekonomi DMI Arief Rosyid resmi dipecat oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI). Ia diberhentikan lantaran memalsukan tanda tangan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dan Sekjen DMI Imam Addaruqutni dalam surat berkop DMI yang berisikan undangan kickoff Festival Ramadan ditujukan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Acara yang akan diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Senin (4/4) hari ini bukan agenda DMI, melainkan agenda Bank Syariah Indonesia (BSI). Arief Rosyid sendiri dalam BSI menjabat sebagai Komisaris Independen.
"Itu sebenarnya agenda BSI sebenarnya. Jadi itu agenda BSI saya sudah cek dengan BSI. Hanya mungkin maksudnya si Arief karena dia dibidang ekonomi dan kemudian BSI ada juga MOU dengan DMI. Mungkin maksudnya ingin memperkuat semangat DMI begitu tetapi hanya caranya saja yang tidak betul," kata Imam dilansir merdeka.com, Senin (4/4/2022).
Imam menjelaskan, Arief ingin proses berjalan dengan cepat sehingga sampai melakukan cara itu. Dia mengungkapkan tidak menutup kemungkinan adanya niatan untuk keuntungan itu. Tetapi pihak DMI merasa yang dilakukan Arief sudah melanggar kesalahan dalam berorganisasi.
"Itu suatu kesalahan formil di dalam organisasi pemalsuan rekayasa tanda tangan dan kertas kop yang tidak sesuai, stampel yang tidak sesuai. Tidak berpikir panjang lagi apa maksud keuntungannya. Ya mungkin saja, tetapi kan tidak kita berpikir ke situ, karena ini sudah pelanggaran formil," ujarnya.
Imam menuturkan, pihak DMI sebelumnya tidak mengetahui terkait surat itu. Bermula laporan dari pihak wakil presiden yang mencurigai surat tersebut.
"Pak JK juga enggak pernah berkirim surat. Jadi di sana persoalannya karena di sekretariat wapres itu ada kroscek tentang surat biasanya dari DMI kok beda ini. Kroscek dan kemudian Pak JK, enggak tahu di kroscek pak JK. Jadi itu saja masalahnya," katanya.
Imam menjelaskan Arief merupakan sosok yang aktif dalam berorganisasi. Dia juga memiliki potensi yang baik.
"Saya kira selama ini aktif. Tapi hanya dia tidak terlalu sabar," ungkapnya.
Editor: Rianza Alfandi
Sumber: Merdeka.com