Balai Bahasa Aceh Dukung Aplikasi 'Speak Gayo'

Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Umar Solikhan, MHum menerima tamu dari mahasiswa berbincang soal aplikasi Speak Gayo yang dikembangkan Khairil Ilmi (dua dari kanan) di ruang ruang Kepala Balai Bahasa Aceh. Rabu (22/5/2024). (Foto: Dok. Junaidi/READERS.ID)
Penulis:

BANDA ACEH, READERS – Konsen dalam revitalisasi bahasa daerah, Balai Bahasa Aceh dukung pengembangan aplikasi ‘Speak Gayo’ yang dikembangkan oleh Khairil Ilmi, seorang mahasiswa semester 6 di USK. 

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh Umar Solikhan MHum saat ditemui READERS.ID di ruang kerjanya di Jalan Panglima Nyak Makam 21, Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (22/5/2024).

“Tentu Balai Bahasa sangat mendukung rencana pengembangan dan penejemahan bahasa Gayo melalui aplikasi yang sudah dibuat oleh adinda Khairil Ilmi, dan ini sejalan dengan prioritas program kami yang sudah kami laksanakan tiga tahun ini, yaitu perlindungan bahasa daerah dan justru memang fokus utama kami tahun 2023 adalah revitalisasi bahasa Gayo,” kata Umar Solikhan.

Umar menyampaikan, apa yang sedang dikembangkan Khairil Ilmi saat ini selaras dengan program mereka yang turut mendukung program pemerintah dalam rangka perlindungan, pelestarian dan pengembangan bahasa Gayo.

“Karena bahasa Gayo berdasarkan hasil penelitian kami dari sisi vitalitas bahasa memang tergolong rentan sehingga kami mengambil langkah revitalisasi,” ujarnya.

Artinya, lanjut dia, meningkatkan kembali daya hidup bahasa Gayo khususnya di kalangan generasi muda kekinian. 

Ada beberapa memang langkah-langkah atau metode untuk revitalisasi seperti yang sudah kami laksanakan melalui penumbuhan semangat generasi muda berbahasa Gayo melalui kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu yang telah kami lakukan sejak awal 2024.

“Harapannya melalui kegiatan yang kami laksanakan, para generasi muda khususnya anak-anak siswa SD dan SMP bisa lebih lancar berbahasa Gayo dan menyenangkan dan menggunakan Bahasa Gayo dengan suka cita dan turut mengembangkan,” jelasnya.

Solikhan juga berharap muncul fungsi-fungsi baru Bahasa Gayo yang selama ini hanya dipakai di ranah keluarga dan di acara-acara tradisional, mungkin ke depan nanti berkembang ke fungsi-fungsi baru di dunia maya dan media sosial dan digital seperti yang dilakukan Khairil Ilmi.

“Inilah yang dikerjakan oleh mahasiswa untuk pengembangan melalui aplikasi ini termasuk tingkatan fungsi baru bahasa Gayo dengan tujuan supaya bahasa Gayo lebih mudah diakses kemudian bisa diperluas tidak hanya terbatas wilayah Gayo, tetapi bisa global jadi mempermudah masyarakat di luar Gayo,” tutupnya. 

Balai Bahasa Aceh juga mendukung program tersebut dikembangkan. Pihaknya juga akan membantu mensosialisasikan kepada para pemangku kepentingan untuk masayarakat. 

Solikhan juga menyebutkan, dalam tahun ketiga ini pihaknya dari Balai Bahasa Aceh menggalakkan tiga program prioritas.

“Dalam tahun ketiga kami melaksanakan program prioritas yaitu literasi, perlindungan bahasa daerah dan penginternaisionalan bahasa Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu Khairil Ilmi dalam kesempatan tersebut menjelaskan sistem kerja speak Gayo yang kini tengah dikembangkannya.

“Untuk saat ini sudah ada 13 ribu kata yang telah diinput di aplikasi Speak Gayo ini. Kami berharap pihak Balai Bahasa Aceh dapat memberikan support, maka ini sangat membantu kami,” kata Ilmi.

Ikut serta sejumlah orang mahasiswa asal Bener Meriah di Banda Aceh menemani Khairil Ilmi dalam pertemuan dengan Kepala Balai Bahasa Aceh itu.[]

Editor: M. Nur