Balai Bahasa Gelar Bimtek di Gayo Lues

Balai Bahasa Provinsi Aceh gelar bimtek RBD di Gayo Lues. (Foto: for READERS.ID)
Penulis:

BLANGKEJEREN, READERS - Balai Bahasa Provinsi Aceh kembali mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah Gayo untuk Tunas Bahasa Ibu di salah satu hotel di Kabupaten Gayo Lues, 16–18 Juli 2024.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rakor dan DKT Revitalisasi Bahasa Aceh yang diadakan pada 5-8 Maret 2024 lalu di Banda Aceh. 

Selain itu, bimtek ini juga bagian dari tahapan revitalisasi bahasa daerah yang diikuti 50 peserta dari guru SD dan SMP se-Kabupaten Gayo Lues. 

Ada enam maestro yang tampil sebagai narasumber dalam bimtek ini, dengan menyampaikan materi penulisan cerita pendek (cerite singket), mendongeng (kekeberen), pidato (pedato), penulisan dan baca puisi (puisi Gayo), komedi tunggal (seni berakah), dan tembang tradisi (jangin).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues, Anwar SPd MAP, dalam sambutannya mengatakan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Gayo sangat penting dilakukan karena penutur jati Bahasa Gayo mengalami kemunduran sehingga membuat Bahasa Gayo berada dalam status rentan. 

"Agar Bahasa Gayo jangan sampai kritis apalagi menuju terancam punah, maka Dinas Pendidikan Gayo Lues sangat mendukung pelaksanaan program revitalisasi Bahasa Gayo ini," kata Anwar, kepada READERS.ID, Selasa (16/7/2024).

Anwar mengintruksikan kepada para peserta bimtek agar mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh. 

Sebab, kata dia, setelah bimtek ini para peserta akan mengimbaskan materi yang diperoleh dari narasumber kepada para guru dan siswa di sekolah mereka masing-masing. 

"Harapannya para peserta dari Gayo Lues dapat mencetak prestasi yang membanggakan pada Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Aceh tahun ini," pintanya.

Sebelumnya, Widyabasa Ahli Muda Balai Bahasa Provinsi Aceh, Irawan Syahdi SS, menyampaikan Revitalisasi Bahasa Daerah Gayo merupakan tanggung jawab bersama, terutama pemkab. 

"Karena dikhawatirkan Bahasa Gayo terancam punah, upaya ini dilakukan agar di tingkat tunas (SD dan SMP) Bahasa Gayo tidak punah," kata Irawan.

Melalui bimtek tersebut, Irwan berharap di tahun kedua RBD Gayo ini, peserta (guru) semakin serius dan berkomitmen untuk megimbaskan kepada guru dan peserta didik di tempatnya mengajar.[]

Editor: M. Nur