Beban Ekonomi Bertambah, Perempuan Didorong Andalkan Platform Digital
Perempuan dinilai punya peranan besar untuk pemulihan ekonomi di era pandemi Covid 19 ini, termasuk lebih kreatif memanfaatkan platform digital.
“Karena perempuan sosok yang mengendalikan ekonomi dari rumah,” ujar Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia, Siti Ma'rifah pada seminar nasional ‘Perempuan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif’, Sabtu (10/4/2021).
Ia mengatakan, banyak keluarga mengalami penurunan pendapatan, namun di sisi lain konsumsi meningkat karena Pembelajaran Jarak Jauh dan WFH (Work From Home) telah menjadikan beban ekonomi dan aktivitas domestik perempuan bertambah.
“Disini lah perempuan sangat berperan dalam membentuk keluarga mandiri," ungkapnya.
Saat ini kemajuan teknologi telah menciptakan berbagai platform digital. Perempuan harus bijak dalam memanfaatkan platform digital. Mulai dari informasi seputar pencegahan Covid 19, vaksinasi, serta belanja lewat online.
Ia berharap perempuan juga pandai menggunakan platform digital untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
"Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perempuan harus adaptif dengan pemanfaatan media sosial untuk pengembangan diri, baik untuk diri sendiri dan ekonomi keluarganya. Salah satunya melalui ekonomi kreatif dan UMKM," jelasnya.
Dia menjelaskan lebih jauh, konfigurasi fakta, peluang, kendala dan tantangan perempuan sebagai subyek dan penerima manfaat dari ekonomi kreatif ini tentu menarik untuk ditelisik Iebih dalam lagi.
"Agar dapat menjadi pembelajaran yang konkret bagi perempuan yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, bisa menggali pengalaman para praktisi serta memahami regulasi dan kebijakan pemerintah akan diketahui peta jalan ekonomi kreatif yang tepat, khususnya bagi perempuan," papar Siti.
Ikhtiar perempuan muslimah sebagai subyek penerima manfaat ekonomi kreatif merupakan kewajiban karena menjadi sarana ( wasilah) mewujudkan keluarga mandiri, masyarakat sejahtera, Indonesia Maju.
"Membiarkan terbengkalainya ekonomi keluarga dan masyarakat berarti menentang konsep kesejahteraan dan kebahagiaan sebagaimana diajarkan Islam," tegasnya.
Sumber: Okezone