Bendungan Sigulai Simeulue Mampu Mengairi 1.983 Hektare Persawahan

Pulau Simeulue diharapkan pada 2022 mendatang tidak perlu lagi memasok beras dari luar daerah – setelah pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai selesai dibangun.
Dengan adanya bendungan tersebut, pulau terdepan paling barat di Nusantara ini mampu memasok air untuk persawahan sekitar 1.983 hektar areal persawahan yang selama ini masih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya.
Pembangunan bendung irigasi menelan biaya sebesar Rp.174,2 miliar diharapkan mampu memasok kebutuhan air ke persawahan meliputi 8 desa yaitu Desa Sigulai, Desa Babul Makmur, Desa Lamamek, Desa Batu Ragi, Desa Malasen, Desa Miteum, Desa Sinar Bahagia dan Desa Sembilan di Kecamatan Simeulue Barat.
Kepala Dinas Pengairan Aceh, Ade Surya, mengatakan, irigasi ini meliputi 1 unit bendung, saluran primer dan sekunder sepanjang 30,5 km beserta bangunan pelengkapnya.
Dengan terbangunnya Daerah Irigasi Sigulai ini, lanjut Ade, diharapkan luas panen padi masyarakat bisa mencapai 3.370 Ha/Tahun.
“Dengan asumsi produksi 6 – 8 ton per hektare, maka produksi padi diharapkan bisa mencapai 23.600 ton per tahun atau setara Rp. 94,4 miliar (asumsi harga padi Rp. 4.000/Kg),” ujar Ade.
Jika target tersebut terwujud, kata Ade, kebutuhan beras untuk Simeulue akan tercukupi hingga 90 persen sehingga tidak perlu lagi mendatangkan beras dari luar pulau.
Peninjauan proyek pembangunan irigasi itu dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi serta didampingi Bupati Simeulue Erli Hasim, Ketua DPRK Simeulue Irwan Suharmi, Inspektur Aceh Zukifli, Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya, Kepala Dinas PUPR Aceh Mawardi dan sejumlah pejabat Pemkab Simeulue.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi menyebutkan, pembangunan tersebut merupakan bagian dari program infrastruktur Pemerintah Aceh dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Sesuai dengan RPJM Pemerintah Aceh, pada akhir pada akhir RPJM diharapkan persentase kondisi irigasi Aceh dalam kondisi baik mencapai 83,77 persen.
Dalam pelaksanaan proyek itu, lanjut Mawardi, Gubernur Aceh memerintahkan pihaknya untuk terus melakukan monitoring sebagi upaya memastikan kelancaran pembangunan.
“Kita juga sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah disini agar apapun masalah bisa kita koordinasikan bersama,” ujar Mawardi.
Mawardi juga menjelaskan, dengan terbangunnya bendung irigasi itu diharapkan akan mampu menghasilkan beras untuk konsumsi masyarakat Simeulue yang jumlahnya mencapai 95 ribu jiwa.
“Kita berharap konsumsi perkapita yang dibutuhkan disini dapat terlayani oleh potensi daerah kita sendiri disini,” ujarnya.
Selain itu, Mawardi juga menyebutkan, berbagai pembangunan yang dilakukan di kabupaten diharapkan dapat segera dirasakan manfaatnya untuk kemajuan daerah itu.
“Beberapa waktu lalu Pak Gubernur telah menyerahkan Kapal Aceh Hebat untuk Simeulue, kemudian pembangunan dan peningkatan ruas jalan Sinabang – Sibigo serta Nasreuhe – Lewak – Sibigo, kemudian juga pembangunan irigasi. Insya Allah masyarakat Simeulue akan lebih sejahtera ke depan,” ujar Mawardi. [ril]

Komentar