BSI: Yang Bermasalah Sekarang ATM BRIS, Lain Normal

Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia (BSI), M. Arief Rosyid Hasan mengatakan pihaknya sudah menerjunkan total 31 tim IT agar permasalahan yang dihadapi nasabah saat bertransaksi jelang Ramadan dapat teratasi.
"Insya Allah kita kerja terus. Pagi siang malam pagi lagi teman-teman BSI ini cukup responsif terhadap apa yang selama ini menjadi keluhan. Kehadiran kami ke sini sebagai komitmen menyelesaikan permasalahan yang ada," kata Arief saat ditemui readers.ID di sela kunjungan ke Mapolda Aceh, Senin (10/5/2021).
"Insya Allah kita akan bantu, buat Aceh ini kita fight habis-habisanlah memberikan yang terbaik," tambahnya.
Sementara itu, Head of Corporate Communication PT BSI Tbk, Eko Nopiansyah menjelaskan, yang bermasalah itu selama ini adalah jaringan dari ATM milik Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS). Untuk ATM milik BNISyariah dan BSM, berjalan normal.
"Jadi dari total 899 ATM milik BSI, sebanyak 450 di antaranya itu milik BRIS yang perlu dimigrasikan," kata Arief.
Baca Juga:
Ia melanjutkan, masalah terjadi juga disebabkan lonjakan transaksi pada akhir April lalu. Hal ini menjadi kendala mengingat bank syariah di Aceh masih proses migrasi dari sistem konvensional, ditambah lagi adanya merger.
"Dan prosesnya signifikan sekali, karena kita dapat limpahan dari bank konvensional sebelumnya dimigrasikan ke syariah. Sehingga beban dan load dari jaringan BRIS itu bermasalah," ungkap Eko.
Ia melanjutkan, untuk mitigasi pihaknya sudah membentuk tim IT, kemudian memperpanjang jam kerja layanan dari tutup pukul 14.00 WIB menjadi pukul 15.00 WIB.
"Tim memperpanjang jam kerja hingga pukul 20.00 WIB bahkan lebih, untuk menyelesaikan masalah yang ada," kata Eko.
"Kami juga mendatangkan tim kami dari Jakarta, secara keseluruhan tim IT yang bertugas itu ada 31 orang dan itu kami sebar tidak hanya di Banda Aceh, juga di Meulaboh dan Lhokseumawe untuk menyelesaikan percepatan migrasi ini," kata Eko.
Head of Corporate Communication PT BSI Tbk itu memperkirakan, permasalahan transaksi terutama untuk 450 ATM BSI yang bermasalah, akhir Mei 2021 ini sudah selesai.
"Untuk itu kami benar-benar fokus, tim IT kita bekerja 24 jam, 7 kali seminggu, orang-orang (IT) dari Jakarta menyerbu Aceh untuk ngeberesin ini," kata Eko.
"Dan awalnya migrasi secara keseluruhan di Aceh ini pada Oktober mendatang. Tapi atas pengalaman yang sudah ada ini, kami majukan ke bulan Juni. Mudah-mudahan 7 Juli nanti kita sudah proses roll-out (penyatuan sistem) dan semua sudah kembali normal," pungkasnya.[acl]
Komentar