Cegah Abrasi, PIM Tanam 1.000 Mangrove di Pesisir Pantai Samudera
LHOKSUKON, READERS- Mengatasi abrasi di kawasan pesisir pantai samudera kawasan Gampong Pu’uk, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menanam seribu bibit mangrove dalam rangka Hari Mangrove Sedunia 2024.
Penanaman 1.000 batang mangrove dengan tema "Rehabilitasi Pesisir Samudera melalui Penanaman Mangrove," ini merupakan sinergi antara PT PIM dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh Utara dalam upaya pemulihan lahan yang terdampak abrasi.
“Program ini bentuk komitmen PT PIM untuk merehabilitasi kawasan pesisir yang terdampak abrasi parah pada tahun 2022, yang mengakibatkan puluhan rumah rusak akibat abrasi di daerah setempat,” kata Ketua Panitia Budi Khaseru kepada awak media, Sabtu (27/7/2024).
Budi mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga dan melestarikan mangrove di daerah tersebut.
“Hari ini merupakan momen yang sangat istimewa bagi kita semua, khususnya bagi masyarakat Desa Pu'uk. Kita tidak hanya merayakan hari yang bersejarah ini, tetapi juga memperkuat komitmen kita dalam menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove yang sangat vital bagi lingkungan,” ujarnya.
Budi berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ekosistem mangrove semakin meningkat. PT PIM akan terus mendukung upaya pelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Geuchik Gampong Pu’uk, Ismail Bani, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyampaikan terima kasih karena menurutnya penanaman mangrove dari PT PIM sangat menguntungkan warga di Gampong Pu’uk.
“Mangrove memiliki berbagai manfaat signifikan, baik dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Dari segi lingkungan, mangrove dapat melindungi pesisir dari abrasi dan bencana,” katanya.
Dia menyebutkan akar mangrove yang kuat membantu menahan tanah dan melindungi garis pantai dari abrasi akibat gelombang laut, angin kencang, dan badai.
“Hutan mangrove juga dapat meredam kekuatan gelombang tsunami sehingga mengurangi dampak destruktif pada daerah pesisir, menyerap karbon, memfiltrasi air dari polutan dan sedimen, serta menjadi habitat bagi berbagai macam hewan dan keanekaragaman hayati,” pungkasnya.[]
Editor: M. Nur