DEMA UIN Ar-Raniry Buka Lapak Baca di Depan Gedung DPRA
Maju atau tidaknya suatu negara, dipengaruhi oleh indikator daya baca masyarakatnya. Karena semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk berperan dalam meningkatkan minat baca.

BANDA ACEH, READERS – Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (DEMA-UIN) Ar-Raniry Banda Aceh membuka lapak baca di area car free day depan gedung DPRA, Kuta Alam, Kota Banda Aceh pada Minggu (24/7/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan ini dilandasi oleh minat baca masyarakat Aceh yang masih kurang dan selalu menjadi hal menarik untuk diulas.
Pasalnya, banyak tenaga pendidik, tenaga kepustakaan, dan masyarakat pada umumnya yang gemar menggagas hal ini dalam penyampaian pidato dan kegiatannya.
Maju atau tidaknya suatu negara, dipengaruhi oleh indikator daya baca masyarakatnya. Karena semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk berperan dalam meningkatkan minat baca.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dikutip dari Detik.com pada 7 Maret 2022, tingkat minat baca masyarakat Aceh berada di peringkat 6 secara nasional dengan klasifikasi skor 64,13, durasi bacaan 5-6 jam per Minggu dan jumlah bacaan 4-5 buku per triwulan.
Rangkaian kegiatan dari lapak baca ini adalah membaca buku, diskusi, dan bedah buku yang dikemas dengan konsep menarik sehingga mahasiswa dan masyarakat yang hadir dapat aktif dan ikut andil dalam kegiatan ini.
Menteri Pendidikan DEMA UIN Ar-Raniry, M. Firza Duana menuturkan melalui kegiatan tersebut pihaknya mencoba membantu mendorong serta mengembangkan minat baca mahasiswa dan masyarakat Aceh.
“Pada kegiatan ini kami mencoba untuk mengembangkan minat baca mahasiswa dan masyarakat Aceh khususnya dengan melakukan diskusi-diskusi ringan," kata Firza.
Firza berharap, melalui kegiatan lapak baca itu dapat memberikan kontribusi dalam mendorong daya baca mahasiswa dan masyarakat Aceh ke depan.
"Harapannya dengan kontribusi kecil ini dapat menjadi contoh seluruh lapisan masyarakat dalam meningkatkan minat baca. Baik itu untuk diri sendiri, anak, bahkan lingkungannya.”
“Dan harapan kami ke depannya agar pemerintah lebih memperhatikan pendidikan di Aceh melalui penyaluran buku-buku di daerah-daerah terpencil," tutup Firza.
Komentar