Diduga Bantu Hamas, 11 Negara Setop Danai Lembaga Yang Mengurus Pengungsi Palestina

YERUSSALEM, READERS - Setidaknya 11 negara memutuskan menangguhkan hingga menyetop bantuan dana kepada badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) usai sejumlah staf diduga terlibat dalam serangan Hamas 7 Oktober lalu ke Israel.
Pemutusan sokongan dana itu akan berdampak pada setidaknya enam juta pengungsi Palestina yang selama ini bergantung pada bantuan UNRWA.
Salah seorang pejabat Israel mengatakan kepada CNN pada Jumat (26/1/2024) bahwa Tel Aviv membagikan informasi kepada UNRWA dan Amerika Serikat mengenai 12 staf badan PBB itu yang diduga terlibat dalam serangan 7 Oktober.
Serangan Hamas ke Israel itu memantik agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina hingga hari ini yang telah menewaskan lebih dari 26.400 warga sipil.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini pun memecat 9 dari 12 staf tersebut.
Ia juga membuka penyelidikan dan berjanji para staf yang terbukti terlibat akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui tuntutan pidana.
Seiring dengan kabar ini, setidaknya 11 negara pendonor lantas memutuskan tak mau lagi mengirim dana untuk menyokong UNRWA.
Ke-11 negara itu yakni Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, Finlandia, Prancis, dan Jepang.
Mereka menyatakan menghentikan donasi karena ingin mengikuti penyelidikan atas dugaan keterlibatan staf UNRWA itu hingga tuntas.
Apa itu UNRWA?

UNRWA adalah singkatan dari United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East, yaknibadan yang dibentuk PBB setelah perang Arab-Israel pada 1948 silam.
UNRWA dibentuk pada 1949 untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang terusir dari tempat tinggalnya dan mengungsi imbas perang.
UNRWA beroperasi di Tepi Barat, Yerusalem Timur, serta Jalur Gaza.
Selain itu, badan ini juga menjalankan operasi di Yordania, Lebanon, dan Suriah selaku negara-negara tetangga yang menjadi tujuan sebagian besar pengungsi Palestina ketika peristiwa Nakba terjadi.
Berdasarkan laman resminya, UNRWA bekerja di sejumlah bidang seperti pendidikan dasar dan kejuruan, layanan kesehatan dasar, bantuan dan layanan sosial, perbaikan infrastruktur dan kamp, keuangan mikro, serta tanggap darurat.
Badan ini didanai hampir seluruhnya oleh kontribusi sukarela, selain dari subsidi terbatas dari PBB yang digunakan secara eksklusif untuk biaya administrasi.
Apa yang dikerjakan UNRWA tak lepas dari kontribusi berkelanjutan dari negara-negara di seluruh dunia dan Uni Eropa, yang berkontribusi 94,9 persen pada 2022.
AS, Jerman, dan Uni Eropa merupakan pihak-pihak yang menyumbang dana paling besar untuk badan bantuan bagi pengungsi Palestina tersebut.
UNRWA adalah badan kemanusiaan terbesar di Gaza dengan sekitar 3.000 dari 13 ribu staf di Gaza terus bekerja meskipun terjadi perang.
Lazzarini mengatakan badan ini mengelola tempat penampungan bagi lebih dari 1 juta orang dan menyediakan makanan serta layanan kesehatan dasar bahkan ketika perang semakin menjadi-jadi, demikian dikutip dari Al Jazeera.
Sejak agresi Israel ke Jalur Gaza berlangsung 7 Oktober lalu imbas perangnya dengan Hamas, sekitar 2 juta warga Palestina di wilayah itu bergantung pada bantuan UNRWA.
Sementara itu, sejak awal UNRWA beroperasi, sebanyak enam juta pengungsi Palestina yang terdaftar bergantung pada bantuan organisasi tersebut.[MN]
Komentar