Diskop dan UKM Aceh Gelar Kegiatan The Entrepreneurship Bootcamp di Sabang

BANDA ACEH, READERS - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Aceh kerjasama Kemitraan dengan dua universitas di Aceh yaitu Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Malikussaleh Lhokseumawe (Unimal)  melaksanakan kegiatan The Entrepreneurship Bootcamp di Kota Sabang selama tiga hari, yaitu sejak Sabtu-Senin (16-18/7/2022).

Mengenai hal ini, Kepala UPTD PLUT KUMKM Aceh Rosti Maidar SE, M.Si dalam laporannya menyampaikan, kegiatan tersebut diikuti oleh 30 pelaku UMKM yang merupakan pelaku usaha yang telah lulus seleksi di Kota Lhokseumawe dan Banda Aceh.

"Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah agar terciptanya wirausaha pemula yang mampu berkompetensi di dunia usaha," kata Rosti Maidar.

Rosti Maidar juga mengatakan mengenai anggaran penyelenggaraan yang bersumber dari DPA Dinas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Aceh Tahun Anggaran 2022, melalui Program Pengembangan UMKM.

"Sedikit kami ingin menyampaikan bahwa UPTD PLUT-KUMKM Aceh sesuai yang telah diamanatkan dalam Peraturan Gubernur Aceh No. 60 Tahun 2019 Pasal 6 ayat 2 huruf d dimana salah satu fungsi PLUT-KUMKM adalah penyelenggaraan pelayanan dan pendampingan usaha terpadu bagi KUMKM di Kabupaten/Kota," jelasnya.

Maka oleh sebab itu, lanjutnya, UPTD PLUT KUMKM sangat aktif dan terus mendukung program Pemerintah Aceh melalui pendampingan kepada KUMKM sehingga para pelaku usaha dapat meningkatkan skala usaha dan Naik Kelas.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari, S.Ag, M.Si melalui Sekretarisnya 0Ir. Saiful Bahri, MM menyampaikan bahwa dirinya turut menyambut baik maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan The Entrepreneurship Bootcamp tersebut.

"Saya turut berharap kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, untuk memberikan tambahan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh saudara-saudara," kata Saiful Bahri.

Lebih lanjut Saiful Bahri mengatakan, upaya untuk melakukan penumbuhan wirausaha baru di kalangan mahasiswa merupakan salah satu upaya untuk memungkinkan masyarakat (terutama mahasiswa) mampu melakukan sendiri berbagai kegiatan usaha yang akan meningkatkan kemampuan mereka dalam meningkatkan kualitas hidupnya. 

Hal ini berarti bahwa penumbuhan wirausaha baru merupakan upaya untuk mendorong masyarakat (terutama mahasiswa) agar lebih mampu menggunakan dan mengelola sumberdaya yang dimiliki untuk menopang secara optimal kehidupannya. 

"Sebagai kelompok sasaran, mahasiswa harus dapat menarik dan membangun pemahaman akan pentingnya peningkatan kemampuan, keterampilan serta kompetensi lain untuk dapat menjadi wirausaha yang handal," ujarnya.

Pendampingan dan Bootcamp, lanjutnya, di mana peserta diberi waktu dan kesempatan untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang telah diperolehnya. Melalui bimbingan oleh para konsultan, diharapkan proses implementasi ini tetap berada dalam lingkup pengawasan yang sama sehingga perkembangan dari masing-masing peserta tetap dapat termonitor. 

Adanya pengaruh dari berbagai kondisi nyata yang dihadapi di masing-masing lingkungan yang dihadapi, memungkinkan adanya perbedaan di antara peserta. Diskusi mendalam antar konsultan dan peserta akan membawa masukan yang dapat diandalkan agar pemahaman masing-masing peserta tetap terjaga.

"Saya menghimbau agar memanfaatkan dengan baik apa yang telah pemerintah berikan untuk peningkatan SDM dan menjalankan secara berkesinambungan, serta meningkatkan kualitas kinerja sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah kita, karena Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Aceh berkomitmen untuk terus melaksanakan program bagi Wirausaha di Aceh yang kita cintai ini," tambahnya.

Kepada para peserta dan panitia penyelenggara, akhirnya saya ucapkan selamat beraktivitas, semoga kegiatan pelatihan ini bisa benar-benar mampu memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi saudara saudara sekalian. 

"Semoga kita semua selalu mendapatkan bimbingan dan lindungan Allah Swt," tutup Saiful Bahri.