Hingga 2022, Indonesia Memiliki 7868 SPBU dan 6152 Pertashop

Kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. - Reuters/Darren Whiteside Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pertamina Telah Diskusikan Rencana Ulang Proyek Kilang ke Pemerintah", Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20210608/44/1402916/pertamina-telah-diskusikan-rencana-ulang-proyek-kilang-ke-pemerintah. Author: Muhammad Ridwan Editor : Zufrizal Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini: Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Penulis:

BANDA ACEH, READERS – Pertamina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara atau dikenal BUMN dengan menghadirkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Senin (6/2/2023).

Kehadiran SPBU memang memiliki peran penting untuk pengisian bahan bakar kendaraan. Pertamina hadir di setiap sudut negeri tanah air ini sebagai komitmen.

Tidak hanya itu, Pertamina hadir di tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan energi. Nah, seiring berkembangnya minat masyarakat dalam pengisian di SPBU, maka salah satu BUMN ini atau pihak pertamina terus memberikan satu kemudahan bagi masyarakat dalam menjangkau pengisian bahan bakar kendaraan.

Salah satu upaya yang memudahkan masyarakat dalam menjangkau itu adalah dengan menghadirkan Pertashop. Pertashop hadir untuk meningkatkan keterjangkauan layanan energi terutama yang tak terjangkau di SPBU.

Jumlah SPBU dan Pertashop Indonesia. (Foto instagram @pertamina)

Pertashop singkatan dari Pertamina Shop yang merupakan outlet penjualan produk Pertamina berskala lebih kecil dari SPBU untuk melayani kebutuhan BBM, LPG, dan produk ritel Pertamina lainnya.

Sejak didirikannya pertamina pada 10 Desember 1957, maka total SPBU di Indonesia mencapai 7868 SPBU dan menghadirkan 6152 Pertashop.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) (aslinya merupakan akronim dari Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang penambangan minyak dan gas bumi.

Pertamina pernah memonopoli pendirian SPBU di Indonesia, tetapi monopoli tersebut telah dihapus oleh pemerintah Indonesia pada 2001. Perusahaan ini kemudian nmengoperasikan 7 kilang minyak dengan total kapasitas 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan total kapasitas 1.507.950 ton per tahun, dan pabrik LPG dengan total kapasitas 102,3 juta ton per tahun.

Untuk lebih dalamnya, Pertamina adalah hasil penggabungan antara Pertamin dan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan tersebut dilakukan pada tahun 1968.

Direktur utama (Dirut) yang menjabat dari 2009 hingga 2014 adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg BUMN Sofyan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto Soemarno.

Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar milik Indonesia itu.

Karen Agustiawan mengundurkan diri sebagai Dirut pada 1 Oktober 2014 dan menjadi dosen guru besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat.

Selanjutnya pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ia menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri.

Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan.

Selain itu, sebagai wujud kontribusi PT Pertamina (Persero) kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi, PT Pertamina (Persero) mendirikan Universitas Pertamina dengan semangat menjadi perguruan tinggi berkelas dunia di bidang bisnis dan teknologi energi. 

Editor: Junaidi
Sumber: Pertamina, Wikipedia