Inikah Penyebab Dua Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Pasuruan?

Waktu Baca 4 Menit

Inikah Penyebab Dua Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Pasuruan?Foto: Tangkapan Layar Kompas TV/Video Amatir Istimewa
Pesawat TNI AU yang jatuh di Pasuruan, Kamis (16/11/2023).

PASURUAN, READERS – Dua pesawat tempur taktis TNI AU jatuh di pegunungan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) siang. Kedua pesawat itu masing-masing diawaki dua personel yang sedang melakukan latihan rutin.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan dua pesawat berjenis EMB-314 Super Tucano dengan nomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 itu. Namun, ada dugaan akibat human error atau kesalahan teknis.

Hal itu disampaikan pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, yang menganalisis penyebab jatuhnya dua pesawat TNI AU itu di daerah Keduwung, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang.

Menurut Khairul Fahmi, penyebabnya baru bisa didapatkan setelah dilakukan investigasi. Namun ia menduga kecelakaan kemungkinan terjadi karena adanya faktor teknis atau human error.

Sebab, jika menilik usia pesawat, sambungnya, masih relatif muda sehingga kurang tepat kalau dikaitkan dengan usia pesawat.

"Jadi cenderung mungkin apakah ada faktor teknis atau human error, ini yang paling mungkin saya kira," kata Khairul, seperti dikutip Tribunnews dari YouTube Kompas TV, Kamis sore.

Dalam Kondisi Baik

Ilustrasi Pesawat Tempur Super Tucano. Foto: IST

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma R Agung Sasongkojati, menerangkan kedua pesawat itu sebelum terbang berada dalam kondisi baik dan tak memiliki masalah.

Dia menjelaskan kedua pesawat itu hendak melaksanakan misi Proficiency Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abd Saleh-Area Latihan-Lanud Abd Saleh.

Pesawat dengan nomor ekor TT-3311 diisi Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater).

Sementara pesawat dengan nomor ekor TT-3103 diisi oleh Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).

Menurut Agung, mulanya mereka take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB. 

Akan tetapi, dua pesawat dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 11.18 WIB.

Dia menjelaskan, satu pesawat dinyatakan jatuh setelah mendapat informasi dari masyarakat. Sementara satu pesawat lain masih dalam proses pencarian.

“Untuk penyebab terjadinya accident masih dalam proses penyelidikan,” kata Agung.

Nabrak Tebing

Puing pesawat TNI AU yang jatuh di Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Foto: Tangkapan Layar Video Amatir Istimewa

Salah seorang saksi mata Sekretaris Desa Kedawung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Dani Kusdiantoro mengaku sempat melihat pesawat sebelum mengalami kecelakaan.

Menurut kesaksiannya, pesawat tersebut terbang rendah di saat cuaca tengah berkabut.

"Terbangnya enggak terlalu tinggi, kan keadaan kabut tebal, terus itu nabrak tebing," kata Dani saat dihubungi media.

Kedua pesawat itu terjatuh di dua lokasi berbeda. Satu di area dekat Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) satu lainnya di lahan Perhutani.

Pihak TNI AU sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kejadian tersebut, termasuk potensi korban di kalangan prajurit, penyebab kecelakaan, dan kronologi insiden. 

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi lebih lanjut terutama soal kondisi korban.[HSP]