Jual Sabu di Aceh, Polisi Tangkap Oknum PNS Dishub DKI Jakarta

Ilustrasi penangkapan. [Dok. Ist]
Penulis:

Polisi dari Satuan Reserse Narkotika Polresta Banda Aceh meringkus seorang Pengawai Negeri Sipil yang bertugas di Dinas Perhubungan Daerah Khusus Ibukota Jakarta di Desa Lam Ara, Banda Raya, Kota Banda Aceh, Senin (26/4/2021) lalu.

HH (37) warga Desa Cempaka Baru, DKI Jakarta yang berada di Banda Aceh diringkus polisi karena memiliki narkotika jenis sabu seberat 5,30 gram.

Penangkapan tersebut berdasarkan pengembangan yang dilakukan oleh personel Satresnarkoba Polresta Banda Aceh, atas dasar penangkapan terhadap tersangka AR (37) di depan pasar Lowak, Lampaseh Aceh pada hari yang sama.

Kasatresnarkoba Polresta Banda Aceh, AKP Rustam Nawawi, mengatakan  penangkapan terhadap kedua tersangka karena saling keterkaitan.

“Polisi melakukan penyelidikan terhadap informasi yang disampaikan oleh warga, bahwa yang bersangkutan AR, sering menggunakan narkotika jenis sabu. Berawal itu, polisi melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap tersangka,” ucap Nawawi dalam siaran persnya, Jumat (30/4/2021).

Tersangka AR diringkus opsnal Satresnarkoba di depan pasar lowak, Lampaseh Aceh  saat sedang duduk di atas sepeda motor. Kemudian Polisi melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti narkotika jenis sabu, yang diletakkan di dalam kaleng kotak rokok warna kuning pada kantung celana sebelah kanan miliknya.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, AR mengaku dirinya membeli pada seorang laki – laki melalui perantara HH warga Desa Cempaka Baru, DKI Jakarta serta menggunakan bersama – sama di rumah HH," katanya.

Tak lama kemudian, lanjut AKP Rustam Nawawi, tersangka HH diringkus polisi di tempat tinggalnya di Desa Lam Ara, Banda Aceh dan pada saat petugas melakukan penggeledahan, ditemukan barang bukti berupa alat hisap sabu, yang diletakkan diatas meja makan di dalam rumah nya.

“Kami melakukan penangkapan terhadap PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta tersebut dirumahnya serta menemukan alat hisap sabu yang diletakkan diatas meja makan,” ujarnya.

Setelah keduanya dibawa keruangan pemeriksaan, AR mengakui sabu sebanyak tiga paket yang ditemukan dalam kaleng rokok, benar miliknya yang diperoleh dengan cara di pesan dari seorang laki – laki melalui perantara HH sebanyak satu paket narkotika jenis sabu seharga Rp. 3 juta, dengan perjanjian pembayaran apabila sabu tersebut terjual, maka akan dibayarkan pada pemiliknya, tambah AKP Rustam.

Sementara itu, tersangka AR mengakui bahwa sudah dua kali membeli narkotika jenis sabu tersebut dari laki laki berinisial JAL tersebut dalam waktu berbeda, ucap Kasatresnarkoba lagi.

Kami berhasil mengamankan barang bukti berupa tiga bungkusan plastik narkotika jenis sabu seberat 5,30 gram, dua unit HP, satu kaca pirex, satu pipet plastic warna  bening, tiga plastic bening, dua bungkus kotak rokok, satu gulungan plastic warna bening serta satu unit sepeda motor merk Yamaha Mio, warna merah putih dengan Nopol BL 3357 JQ, kata Kasatresnarkoba.

"Kedua tersangka saat ini mendekam disel tahanan Polresta Banda Aceh dan dijerat Pasal 112 ayat (1) dari UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun," pungkas Nawawi.