Kadisdik Aceh: Lulusan SMK Harus Menjadi Tenaga Kerja Terampil

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Alhudri ketika membuka MKKS SMK Provinsi Aceh. Foto IST
Penulis:

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Alhudri menyampaikan, pendidikan kejuruan harus fokus untuk mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja terampil yang dapat bersaing di dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).

Tujuannya, agar para siswa yang telah lulus dari sekolah menengah kejuruan dapat mengisi berbagai bidang di industri nasional dan internasional. Selain itu, dapat berwirausaha dan membuka usaha baru sehingga dapat menghidupkan industri kecil dan menengah yang ada di Aceh.

“Selain penerapan kurikulum yang tepat, Bursa Kerja Khusus (BKK) juga memiliki peran yang besar untuk memastikan setiap lulusan mendapat akses terhadap industri dan menjalin hubungan yang dapat merespon dan mendukung peningkatan mutu pembelajaran di SMK,” kata Alhudri, ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun 2021, di Oasis Hotel, Banda Aceh, pada Selasa (30/03/2021).

Ia menyampaikan, dinas pendidikan mendukung program yang telah dilaksanakan oleh SMK yang langsung menempa kemampuan peserta didik. Untuk melatih kemampuan siswa, pihaknya bertekad untuk menambah jumlah mobil praktik siswa atau yang dikenal dengan Program Mobile Training Unit (MTU) yang akan mengunjungi seluruh SMK di Aceh.

“Pada masa pandemi Covid-19 tantangan pembelajaran di SMK semakin berat, sehingga membutuhkan kreativitas kepala sekolah untuk beradaptasi sesuai kebutuhan IDUKA. Oleh karena itu kurikulum SMK Aceh disamping mendekatkan kebutuhan dunia usaha dan industri dengan dengan lulusan, juga mendorong peserta didik menjadi wirausahawan yang mampu bersaing diera digital,” jelasnya.

MKKS SMK menurut Alhudri, merupakan wadah bagi kepala sekolah dalam memberikan pemikiran-pemikiran strategis untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan kejuruan. Selain juga untuk menyebarluaskan informasi kebijakan Dinas Pendidikan Aceh kepada warga sekolah lainnya.

”Kurikulum SMK Aceh telah hadir dengan kurikulum K-13 yang berstandar nasional dan Kurikulum Edu Techno Preneur Islami yaitu pendidikan berbasis teknologi dan kewirausahaan yang islami, telah dijalankan selama ini agar dapat dievaluasi letak kelemahannya sehingga dapat diperbaharui dan mempercepat proses revitalisasi SMK menuju SMK pusat keunggulan (centre of excellence),” terangnya.

Sementara Kabid Pembinaan SMK, Azizah mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini, yaitu untuk menyelesaikan permasalahan sertifikasi profesi guru dan guru non PNS, merencanakan penganggaran dan program kegiatan, menyelesaikan masalah perizinan pembukaan kompetensi keahlian, mendiskusikan peran Bursa Kerja Khusus (BKK) sebagai wadah bagi penempatan kerja lulusan SMK.

“Pada gelombang yang pertama ini jumlah pesertanya 30 orang, yang merupakan perwakilan MKKS SMK Provinsi Aceh dan perwakilan MKKS SMK kabupaten/kota se-Aceh. Sehingga dalam kegiatan ini dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi lulusan SMK Aceh,” jelas Azizah.[]