Kapolresta Banda Aceh Sebut Akhir-Akhir Ini Kopi Kerap Dijadikan Modus Pengiriman Narkoba

Arsip - Kapolresta Banda Aceh dan Kasat Resnarkoba memperlihatkan barang bukti pengungkapan kasus narkoba dan foto DPO, di Mapolresta Banda Aceh, Senin (11/11/2023) (ANTARA/Rahmat Fajri)
Penulis:

BANDA ACEH, READERS – Kopi kerap dijadikan alasan untuk mengirimkan barang narkotika dari Aceh ke tempat tujuan. Karena kopi di Aceh terkenal sehingga memanfaatkan modus tersebut mengirim narkotika. Rabu (13/9/2023).

Hal itu disampaikan Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli kepada Antara di Banda Aceh pada Selasa (12/9/2023).

Kopi, katanya, kerap dijadikan sebagai modus operandi untuk mengirimkan paket narkotika dari Aceh ke daerah tujuan melalui jasa pengiriman barang.

"Karena Aceh ini terkenal dengan kopinya, jadi modus operandinya seolah-olah mengirimkan kopi, padahal yang dikirimkan adalah sabu-sabu," kata Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli di Banda Aceh, Selasa.

Pengiriman narkotika dengan modus kopi tersebut, lanjutnya, sudah mulai tren dan berkembang akhir-akhir ini di Aceh, karena itu kepada jasa pengiriman dan bandara perlu lebih hati-hati memeriksa barangnya.

"Kasus terbaru, terungkapnya pengiriman sabu-sabu sebanyak 10,4 kg melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar tujuan Sumatera Utara, DKI Jakarta dan Jawa Barat," ujarnya.

Pengiriman narkoba dilakukan tersangka dengan berpura-pura menjual kopi Aceh yang dikirim melalui jasa ekspedisi, akhirnya diketahui oleh operator mesin X-ray di Bandara SIM.

"Untuk mengantisipasi itu, maka kami terus melakukan koordinasi dengan jasa pengiriman di wilayah hukum Polresta Banda Aceh," ujarnya.

Lebih lanjut Fahmi menjelaskan bahwa bandara menjadi tempat yang rawan, dari itu pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bandara SIM dan sekiranya menemukan barang yang mencurigakan langsung dilaporkan.

"Apalagi terkait penyalahgunaan narkotika maka bisa langsung disampaikan, sehingga kami bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," katanya.

Terkhusus untuk jasa pengiriman, sambungnya, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi ke sejumlah ekspedisi dan memberikan imbauan untuk lebih berhati-hati.

"Hati-hati menerima barang, dan pastikan setiap pengirim barang meninggalkan KTP. Sehingga ketika ada barang yang mencurigakan bisa kami tindak lanjuti," demikian pungkas Fahmi Irwan Ramli.

Editor: Junaidi
Sumber: Antara