Kepala ARC-USK Menjadi Narasumber di Universitas Negeri Manado
MANADO, READERS - Kepala Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Syaifullah Muhammad, menjadi narasumber dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano, Sulawesi Utara, Rabu pagi, 17 September 2025.
Pertemuan ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Mister Gideon Maru; Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Prof. Donal Matheos Ratu; Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Lenny Leorina Evinita; Ketua Senat Unima, Prof. Herry Sumual; Direktur BLU Unima, Dr. Djubir Ruslan Eddy Kembuan; dan para dekan, ketua jurusan dan ketua prodi, serta Kepala Biro dan pengelola Atsiri Business Center (ABC) Unima, Prof. Arrijani dan Dr. James. Adapun Rektor Unima, Prof. Josep Philip Kambey berhalagan hadir karena sedang tugas di Jakarta.
Dalam pertemuan selama dua jam tersebut, Syaifullah memaparkan pengalaman USK dalam pengembangan inovasi riset dan bisnis komoditas unggulan nasional nilam Aceh dan pengelolaan bisnis universitas. Dalam presentasinya Syaifullah memaparkan inovasi riset hingga komersialisasi produk nilam serta pengembangan usaha di USK. Dalam sepuluh tahun terakhir ARC USK telah menjadi inisiator, hub, sekaligus integrator dari proses jalan baru industri nilam Aceh dan Indonesia.
Inovasi riset dan komersialisasi produk inovatif nilam yang dikembangkan ARC telah membentuk ekosistem baru industri nilam Indonesia dengan hilirisasi dan komersialisasi berbagai produk turunan bernilai tambah tinggi. Lompatan teknologi produksi, pelatihan, dan pendampingan yang dilakukan juga telah melahirkan banyak UMKM baru yang menjalankan bisnis berbasis produk turunan nilam.
Syaifullah mengajak Unima menjadi stakeholder nilam untuk Indonesia bagian timur. Unima bisa melakukan replikasi pengalaman ARC USK dalam inovasi riset, hilirisasi, dan komersialisasi atsiri Indonesia.
"ARC USK siap melakukan transfer teknologi dan pengalaman kepada Unima dalam pengembangan atsiri khususnya nilam," tegas Syaifullah.
Syaifullah berharap Unima bisa mengambil peran seperti ARC dalam inovasi riset, hilirisasi, komersialisasi dan menerapkannya untuk Indonesia bagian timur.
"Melihat komitmen pimpinan Unima, saya yakin Unima akan mampu melaksanakan tugas ini," lanjut Syaifullah.
Syaifullah juga menyampaikan bahwa pengembangan nilam di Unima telah mendapat dukungan penuh dari Dirjen Dikti. Hal ini ditandai dengan kunjungan Rektor dan pimpinam Unima lainnya ke ARC beberapa bulan lalu yang turut didampingi oleh Dirjen dan Irjen Kemendiktisaintek.
"Saya akan mencoba kontak Dirjen Dikti, serta menyampaikan kemungkinan percepatan pengembangan nilam dan turunannya di Unima," pungkas Syaifullah.
Sementara itu, Rektor Unima yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Prof. Donal, menyampaikan apresiasi dan kegembiraannya atas rencana kolaborasi USK dengan Unima dalam pengembangan nilam. Donal berharap kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi industri nilam di Sulawesi Utara yang berdampak pada kesejahteraan petani dan juga menjadi income generating bagi Unima yang saat ini berstatus Perguruan Tinggi BLU.
"Kami berharap bisa belajar kepada ARC USK dalam inovasi dan komersialisasi nilam. Sebagai PTN BLU Unima dituntut untuk bisa melakukan kegiatan yang berdampak pada peningkatan income generating untuk kemandirian universitas," jelas Donal.
Lebih lanjut kata Donal, saat ini Unima telah mengembangkan lahan-lahan nilam serta telah memiliki dua unit penyuling dengan kapasitas masing-masing 40 kg daun kering.
"Kami berharap Direktur BLU dan unit Atsiri Business Center Unima dapat segera melakukan langkah-langkah kolaboratif dengan ARC USK agar dapat segera memberi income bagi Unima," tutup Donal.
Pada kesempatan yang sama juga juga dilakukan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara ARC USK dengan sejumlah prodi yang ada di Unima. Acara ditutup dengan penyerahan plakat dari Unima dan penyerahan Parfum Neelam dari ARC USK serta dilanjutkan dengan makan siang bersama di pinggir Danau Tondano yang sangat indah.
Editor: Redaksi