Komisaris Independen BSI: Anak Muda Jangan Takut Ambil Keputusan
Pemerintah Kota Subulussalam meminta agar perbankan syariah dapat memaksimalkan potensi di daerah setempat melalui pembinaan dan pembiayaan di sektor usaha yang jadi mata pencaharian masyarakat.
"Daerah kami sebenarnya sangat potensial, namun dengan kehadiran bapak-bapak, semoga bisa dimaksimalkan lagi," kata Wakil Wali Kota Subulussalam, Salmaza saat menyambut kunjungan Komisaris Independen BSI, M Arief Rosyid Hasan di pendopo setempat, Rabu (16/6/2021) malam.
Diketahui, mayoritas sumber mata pencaharian masyarakat Subulussalam didominasi oleh perkebunan sawit, kemudian kopi, karet dan pertanian padi.
Sementara itu, Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk, M Arief Rosyid Hasan mengatakan, peran anak-anak muda sangat dibutuhkan terhadap pertumbuhan ekonomi syariah di masa depan.
"Kita anak-anak muda ini jangan takut melangkah. Ambil keputusan aja, kalau salah bisa belajar. Yang bahaya adalah tak berani ambil keputusan," kata Arief.
Tantangan BSI di Aceh
Komisaris Independen BSI, M Arief Rosyid Hasan juga menyampaikan, tantangan BSI di Aceh tak mudah. Bukan hanya merger tiga bank, tapi harus merger enam bank karena pemberlakuan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
"Kalau dibilang berat, sebenarnya sangat berat. Soalnya di Aceh kita tidak hanya merger tiga bank melainkan enam bank, karena amanah Qanun LKS, bank konvensional wajib konversi," kata Arief.
Ia mengungkapkan, dalam prosesnya, BSI menurunkan puluhan orang yang terdiri tim khusus dari Jakarta untuk membereskan segala persoalan BSI di Aceh.
"Besar sekali atensi kita untuk Aceh. Bahkan perlu bapak ibu ketahui, Aceh adalah provinsi satu-satunya yang saya kunjungi hingga dua kali saat beberapa daerah lain belum pernah saya kunjungi selama jadi komisaris," kata Arief.
Ia berharap, bila terjadi beberapa kendala saat proses merger hingga migrasi, masyarakat dapat memakluminya dan atas nama BSI, pihaknya memohon maaf.
"Ini berat, tapi kalau keputusan (merger) ini terus kita tunda-tunda, maka ekonomi syariah di Indonesia akan sulit bertumbuh ke depan," pungkasnya.
Diketahui, kegiatan tersebut bagian dari roadshow yang diselenggarakan bekerjasama antara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF), Bank Syariah Indonesia (BSI).
Usai di launching di Aceh, Kopdar (Kopi Darat) ini akan dilanjutkan dengan roadshow keliling Indonesia dan berakhir di Papua pada 17 Agustus 2021 mendatang.[acl]