Lagi, Jurnalis di Meksiko Tewas
Selama tahun 2000-2021, tercatat sebanyak 145 jurnalis tewas di Meksiko sehingga menjadikan negara itu sebagai salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi pekerja pers.

Mexico City – Menurut penyeledikan kepolisian Mexico City, seorang jurnalis Meksiko bernama Heber Lopez ditembak hingga tewas di Negara Bagian Oaxaca pada Kamis (10/2).
Peristiwa itu menjadi insiden terbaru dalam serangkaian kematian jurnalis yang memicu anggota dewan Amerika Serikat untuk menekan Meksiko agar meningkatkan perlindungan.
Polisi menyebut, Heber Lopez diserang di studio rekaman miliknya, tulis RCP Noticias di media sosial.
Menurut Jaksa Agung Oaxaca, dua orang telah diamankan terkait kasus pembunuhan itu. Kini polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini.
sebelumnya, Lopez yang bekerja di kota pelabuhan Salina Cruz pernah mendapat ancaman pembunuhan pada 2019.
Dilansir dari Antara, jurnalis ini kerap menulis tentang politik dan korupsi di kalangan pemerintah daerah, kata direktur RCP Noticias Rodolfo Canseco kepada Reuters.
Kematiannya menjadi yang terbaru dalam serangan terhadap jurnalis di Meksiko beberapa pekan terakhir. Selama Januari saja, tiga jurnalis dan satu pekerja media tewas dan seorang mantan jurnalis juga tewas pada Sabtu malam.
Senator AS Tim Kaine dan Marco Rubio pada Selasa mendesak Meksiko agar berbuat lebih banyak untuk melindungi awak media. Mereka mengkritik Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador lantaran mengecam para pengkritiknya di media.
Menurut kelompok HAM Article 19, selama tahun 2000-2021, tercatat sebanyak 145 jurnalis tewas sehingga menjadikan negara itu sebagai salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi pekerja pers.
Lewat Twitter, Article 19 meminta program federal Meksiko yang melindungi jurnalis untuk menghubungi kontak anggota keluarga, kerabat dan rekan (Lopez) secepat mungkin guna memberikan langkah perlindungan yang diperlukan.[]
Komentar