Lembaga Dakwah Kampus Se-Aceh Kutuk Keras Pembantaian di Rafah

BANDA ACEH, READERS – Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Aceh mengutuk keras pembantaian yang dilakukan oleh Israel secara biadab kepada warga Palestina.
Ketua FSLDK Aceh Dedi Muhardi mengatakan pembantaian tersebut harus segera dihentikan dan Israel harus segera mendapatkan sanksi yang keras dari PBB.
"Baru-baru ini bertepatan pada hari Senin, 6 Mei 2024 malam waktu setempat pasukan IDF Israel melakukan serangan di Rafah, sedangkan kita semua tahu bahwa sebelumnya Hamas telah mengatakan mereka menerima usulan yang ditawarkan Qatar dan Mesir yang akan memediasi Hamas dan Israel terkait gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera dengan Israel,” katanya, Senin (13/5/2024).
Seharusnya, lanjut Dedi, dari kesepakatan tersebut harus ada jeda pertempuran selama beberapa pekan namun Israel nyatanya masih terus menghujani daerah Rafah dengan rudal di tengah proses upaya perdamaian yang sedang ditempuh.
“Sungguh ini aksi yang sangat biadab menurut kami," sambungnya.
Lebih lanjut disampaikan, sekitar 1,4 juta warga yang berada di Kota Rafah dipaksa mengungsi di tengah serangan yang terus diluncurkan oleh Israel.
Pada Selasa (7/5/2024) Israel mengklaim telah menguasai perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir dan telah menutup semua akses lalu lintas di wilayah tersebut.
Ketua FSLDK Aceh dan Ketua KAMMI Banda Aceh membuat pertemuan dengan seluruh Pengurus LDK di Aceh serta lembaga-lembaga di kampus dan luar kampus agar bisa saling bersinergi untuk melakukan aksi kemanusiaan, agar kebiadaban Israel bisa segera dihentikan.
Dedi Muhardi mengatakan, konsolidasi aksi telah dilakukan pada Minggu (12/5/2024) di lapangan Tugu Darussalam di depan gedung Rektorat Universitas Syiah Kuala. Adapun aksi puncaknya akan dilaksanakan pada Sabtu, 18 Mei 2024 mendatang di Simpang Lima, Banda Aceh.
“Harapannya seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat bisa saling bersinergi berhadir di agenda Puncak Aksi tersebut,” tutupnya.[]
Komentar