Meneguk Inspirasi Pengusaha Muda Kedai Imajinasi

Berdagang merupakan satu dari kunci pintu rezeki yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad Saw. Bahkan, melalui dagang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari 9 pintu rezeki yang lain.
Hadirnya dagang untuk manusia bukan suatu alasan, melainkan sebuah pedoman untuk menata kehidupan dari sudut pandang ekonomi. Nabi Muhammad, sejak kecil sudah diajarkan berdagang sehingga masa mudanya cerah dan mewah.
Sebagai pemuda, dagang adalah salah satu jalan terbaik saat ini untuk membangun ekonomi yang mapan. Demikian halnya yang dilakukan oleh seorang pemuda kelahiran 17 November 1999 ini.
Kedai Imajinasi, itulah salah satu brand yang dibangun selama merintis usahanya sejak ia menyelesaikan pendidikan Ilmu Sosial dan Politik UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada 2022 lalu.
Tidak bisa disalahkan, dalam skripsinya, Rahmaddin juga mengupas soal perdagangan dan pemasaran kopi arabika Gayo.
Wajar kenapa kemudian ia membangun usaha baru dengan konteks yang kekinian seperti smoothies dari Kedai Imajinasi.
Kedai Imajinasi Smoothies
Lewat usahanya Kedai Imajinasi yang dimulai sejak Juli 2023 lalu, Rahmaddin menjual ragam minuman smoothies. Produknya pun banyak disukai generasi muda.
Pria berkulit sawo matang itu membangun usaha minumannya dengan gigih. Ia menawarkan smoothies dalam berbagai varian rasa, seperti strawberry, manggo, oreo, dragon fruit, avocado dan grape.
Kiatnya dalam membangun brandnya itu bukan tanpa alasan, melainkan ingin menambah banyak pengalaman secara mendalam di dunia perdagangan.
Menurutnya itu akan membantu dirinya dalam mengembangkan usaha yang ia gandrungi selama ini dan meningkatkan skil pada dirinya.
Motivasi terbesar Rahmmadin menjadi pengusaha muda merupakan alasan yang berdasar, lantaran ingin membangun dan membuka lapangan pekerjaan yang besar di Aceh. Dari itu itu memilih untuk memulai dari hal yang terkecil.
“Banyak sekali mahasiswa yang setelah tamat sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Dari itu saya tertarik menjual smoothies,” kata Rahmaddin.
Selain itu, Rahmaddin ingin menjadi orang yang mandiri. Di tengah banyaknya anak muda yang masih mengharapkan pemberian orang tua, ia mencoba untuk menghindari hal itu.
Sebagai seorang pria, ia menilai harus mandiri dan mempunyai pemasukan sendiri selain dari orang tua. Hal itu pula yang mendorongnya untuk menjadi pemuda yang berkarakter hebat dan imajinatif.
“Motivasi saya adalah bagaimana anak-anak muda sekarang jangan pernah mengharapkan sesuatu yang instan misalnya value dari orang tua. Dan kalau bisa kita harus bangun usaha kita sendiri. Dari itu pengalaman sangat penting dan membuat kita lebih mandiri. Semakin banyak pengalaman, semakin banyak wawasan untuk meningkatkan skils kita,” ujarnya.
Rahmaddin pun mengatakan, dia berhasil membangun usaha Kedai Imajinasi, berkat dukungan dari teman-temannya selama ini.
Padahal di tahap awal, dia ada plan untuk membangun usaha roastery kopi. Bahkan banyak teman-temannya yang mendukung.
Namun sayang sokongan dana tidak cukup sehingga dialihkan ke usaha smoothies.
“Kalau enggak seperti orang, ya seperti kita aja,” ucapnya.
Atas kerja keras dan kiat yang tinggi, Kedai Imajinasi ini dapat hidup dan mandiri.
Rahmaddin mengungkap, dalam sehari ia berhasil menjual 50-70 cup smoothies. Dari penjualan itu, ia rata-rata mendapatkan profit Rp300 - Rp400 ribu rupiah.
Artinya dalam sebulan, Rahmaddin dapat mencapai keuntungan sekitar belasan juta rupiah. Angka yang cukup menarik bagi seorang pemuda kelahiran 1999 ini dalam menghasilkan uang.
“Capaian yang cukup lumayan untuk berjualan di perantauan,” jelasnya.
Dalam merintis, ujar Rahamaddin, dia harus berproses, terutama dalam menjaga kualitas produk, sehingga konsumen semakin bertambah.
Meski demikian, tantangan terbesar menjual minuman ini adalah cuaca. Saat cuaca cerah akan lebih banyak pelanggan yang membeli dibanding saat hujan.
“Kalau cuaca panas, bisa sampai 60 cup dalam seharinya,” sebutnya.
Konsumennya sendiri hampir 60 persen dari kalangan mahasiswa, selebihnya masyarakat biasa dan orang kantoran.
Meski demikian, untuk menarik konsumen tidak mudah. Rahmaddin mencoba berbagai hal agar konsumen dapat memikat perhatian yaitu dengan pemanfaatan media sosial khususnya di TikTok miliknya.
Hampir setiap hari Rahmaddin mengespos Kedai Imajinasi dan juga Imajinasi Coffee untuk dibagikan di platform medsos ini.
Strategi lain yang dilakukan adalah dengan memberikan diskon kepada konsumen dari Rp15 ribu mencapai Rp13 ribu dengan syarat tertentu.
“Harapan ke depan, di usia saya seperti sekarang 24 tahun, saya mengikuti alur aja. Saya membangun usaha ini lebih kepada pengalaman saya, semakin banyak pengalaman kita, suatu saat akan mendapatkan hasilnya. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” pungkasnya.
Imajinasi Coffee
Selain menjual minuman smoties, Rahmaddin juga membangun usaha kopi yaitu Imajinasi Kopi. Sebenarnya usaha awal membuka smoothies ini juga tidak lepas dari usaha kopi ini.
Awalnya ia memang fokus di kopi sebelum terjun ke minuman smoothies.
Dia memulai usaha Imajinasi Coffee pada tahun 2019, saat covid melanda Indonesia. Namun saat itu pula ia membulatkan tekad untuk mendorong diri terlibat dalam dunia usaha dan salah satunya brand Imajinasi Coffee.
“Saat covid 2019, saya itu semester 6. Nah saya balik ke kampung dan saat itu pihak kampus mengambil kebijakan secara daring atau online,” kata Rahmaddin.
Setelah balik ke kampung halaman untuk belajar daring, aktivitas belajarnya dalam sehari hanya ada dua mata kuliah, sehingga banyak waktu kosong baginya.
Saat itu pula, orang tuanya memiliki stok kopi 1,5 ton. Pada saat itu, masa covid benar-benar mempengaruhi harga barang termasuk biji kopi, yang nilai jualnya anjlok.
"Yang melakukan pemrosesan kopi ini abang saya sendiri dan kebetulan orang tua saya itu di kebun," ujarnya.
Di balik anjloknya harga kopi, justru keluarganya ditawari harga kopi sebesar Rp58 ribu rupiah per kg. Pada saat itu di Aceh Tengah, Gayo Lues dan Bener Meriah harga kopi dibanderol sebesar Rp40 ribu saja.
Orang tuanya pun bingung dengan harga kopi itu. Rahmaddin justru melihat peluang lain, bagaimana caranya dia bisa menjual kopi yang sudah ada dari orangtuanya?
"Saya berpikir dengan berangan-angan untuk menjual kopi sebanyak 1,5 ton, berimajinasi. Sehingga saya membuat brand saya yaitu Imajinasi Coffee," kisahnya.
Intinya, kata dia, bagaimana caranya kita bermimpi terus dengan syarat harus ada action atau berbuat.
“Jika kita bermimpi namun tidak berbuat sama saja dengan nol besar, karena itu saya mengajak anak-anak muda untuk bermimpi. Karena mimpi itu gratis," ujarnya mantap.
Rahmaddin kemudian membulatkan keputusannya membangun brand Imajinasi Coffee. Tujuannya untuk bisa membantu para petani dan membantu banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan.
"Karena saya merasakan bahwa di Aceh itu sangat susah untuk mencari pekerjaan, jadi saya berupaya untuk membuka lowongan pekerjaan. Itu motivasi terbesar saya," ucapnya.
Dalam sebulan, Rahmaddin dapat menjual kopi itu fluktuatif atau naik turun tergantung permintaan pasar. Namun, rata-rata dalam sebulan dapat menjual puluhan kilo saja.
Awal-awal saya menjual kopi hanya satu kilo saja, namun seiring mempromosikan kopi hingga akhirnya mendapatkan pelanggan tetap untuk dijual ke luar Aceh, seperti di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Lombok dan provinsi lainnya.
“Mulai dari satu kilo, puluhan kilo, ratusan kilo hingga sampai satu ton green bean kopi. Tahun 2020, saya berhasil menjual kopi saya itu mencapai dua ton, varian kopi robusta,” sebutnya.
Dia mengatakan, kendalanya saat ini cuma di persaingan pasar yang begitu banyak. Dia pun menggap itu hal wajar dalam dunia bisnis.[HSP]
Komentar