Mengintip Keunikan Uzbekistan, Lawan Indonesia Nanti Malam

Pemandangan Kota Samarkand, Uzbekistan. (Foto: Getty Images/BBC)
Penulis:

JAKARTA, READERS - Timnas Indonesia U-23 menjadi sorotan usai singkirkan Korea Selatan sehingga melaju ke semifinal dan berhadapan dengan Uzbekistan dalam Piala Asia U-23 2024, Senin (29/4/2024), malam nanti.

Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara tersisa. Sementara Uzbekistan satu-satunya perwakilan Asia Tengah yang berhasil lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 usai menyingkirkan Arab Saudi di perempat final.

Persaingan sengit antara dua negara Muslim tersebut menjadi momen penentu bagi Timnas Indonesia U-23 agar bisa lolos hingga ke Olimpiade 2024.

Sebelum menyaksikan laga penentu Indonesia vs Uzbekistan, ada menariknya untuk mengenal Uzbekistan lebih dekat.

Campuran Mongol dan Turki

Perempuan Uzbekistan memanen kapas di luar Tashkent. Uzbekistan adalah negara penghasil kapas terbesar ke-8 dan pengekspor kapas terbesar ke-11 di dunia. Kapas di Uzbekistan sering disebut sebagai emas putih. Foto: Reuters.

Mengutip CNN Indonesia, Senin (29/4/2024), Uzbekistan merupakan salah satu negara di Asia Tengah dengan penduduk mayoritas Muslim mencapai 80 persen.

Negara yang berbatasan langsung dengan Kirgistan, Tajikistan, Afganistan, dan Turkmenistan itu merupakan suatu negara pecahan dari Uni Soviet.

Wilayah seluas 447.400 kilometer persegi tersebut menjadi kawasan yang terkurung oleh daratan kering.

Mayoritas warga dari Uzbekistan berasal dari etnis Uzbek yang merupakan keturunan campuran dari Mongolia dan Turki. 

Mereka juga hidup berdampingan dengan etnis Tajik yang menjadi etnis terbesar kedua di negaranya.

Melansir Britannica, etnis Uzbek telah bermukim di wilayahnya sejak zaman Kekaisaran Mongolia. 

Nama Uzbek juga mengadopsi salah satu penguasa Muslim saat itu yang bernama Öz Beg Khan.

Kekuasaan zaman Mongolia sempat mengalami ketegangan antara kaum Siberia yang menguasai bagian utara Uzbekistan. 

Tetapi, karena pengaruh kuat dari para pemimpin Muslim Sunni saat itu berhasil mendapatkan kekuasaan di wilayah Asia Tengah.

Komplek Makam Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan. Foto: Orexca

Pada zaman pemerintahan Kekhanan Muhammad Shaybani di abad ke-16, ibu kota Uzbekistan berada di Bukhara. Bukhara menjadi salah satu kunci kekuatan dari wilayah Asia Tengah.

Sebab, Bukhara merupakan kota perdagangan yang dilewati rute Jalur Sutera. 

Selain itu, kota tersebut menjadi pusat dari pendidikan Islam terkemuka di Asia Tengah hingga mencetak ulama termasyhur seperti Imam Bukhari.

Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari atau Imam Bukhari adalah ulama perawi hadist terbaik di antara para ahli hadist lainnya.

Hadist yang dikumpulkan Imam Bukhari memiliki derajat yang tinggi tingkat kesahihannya dan jadi rujukan bagi umat Islam seluruh dunia dalam mempelajari sunnah-sunnah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

Imam Bukhari lahir di Bukhara,Uzbekistan pada 13 Syawal 194 Hijriah atau 21 Juli 810 Masehi. Beliau wafat pada 1 Syawal 256 H atau 1 September 870.

Makam Imam Bukhari diyakini terletak di Samarkand, Uzbekistan dan kini jadi destinasi wisata religi Muslim yang tak pernah sepi dikunjungi peziarah.

Merdeka Dari Uni Soviet

Presiden pertama Uzbekistan, Islam Karimov, memimpin negara sejak 1991 dan memenangkan seluruh pemilu di Uzbekistan sejak saat itu hinga ia meninggal dunia pada Jumat (2/9/2016) setelah melalui masa-masa kritis akibat serangan stroke. Foto: AFP Photo/Pool/Brendan Smialowski.

Sejak Kerajaan Rusia menguasai kota Bukhara pada 1868, para penguasa Uzbekistan memilih untuk tunduk dan menjadi sekutu pelindungnya.

Rakyat Uzbekistan yang mengalami penindasan pada zaman Kerajaan Rusia memilih untuk mendirikan otonominya sendiri di bawah pemimpin Muslim Mustafa Chokayev.

Namun, upaya tersebut digagalkan oleh pasukan Uni Soviet yang menguasai Tashkent yang menjadi ibu kota saat ini.

Kekuasaan Uni Soviet menjadi mimpi buruk bagi Rakyat Uzbek sebab banyak kaum Muslim yang dipersekusi karena dianggap menentang ajaran Komunis.

Karena huru-hara yang terjadi di pemerintah Uni Soviet, rakyat Uzbekistan menyatakan kemerdekaannya dari kekangan Uni Soviet pada 1991. 

Islam Karimov pun terpilih untuk menjadi pemimpin pertama dari negara produsen kapas tersebut.

Kini, ibu kota Tashkent menjadi pusat ekonomi dan budaya utama di kawasan Asia Tengah. 

Industri kapas yang menjadi komoditas utama negara tersebut terus digenjot perkembangannya oleh pemerintah Uzbekistan.[]