Didik Life Skill Siswa Jadi Barista Sejak Dini

MIN 13 Bener Meriah Sambangi Barista

Program unggulan MIN 13 dimaksud dengan melakukan inovasi terhadap program wirausaha, setelah berhasil melakukan budidaya labu jepang, pekanan Senin dan pembuatan kuliner siap saji.

Author

Waktu Baca 7 Menit

MIN 13 Bener Meriah Sambangi BaristaMIN 13 Bener Meriah/Readers.ID
Guru dan Peserta Didik MIN 13 Bener Meriah berpose bersama pemilik kafe Subali di Simpang Tiga Redelong, Bukit Bener Meriah, usai melaksanakan kunjungan. Selasa, 15 Februari 2022 (MIN 13 Bener Meriah/Readers.ID)

Redelong - Program wirausaha yang telah menjadi unggulan Madrasah Ibtidaiyah Nenergi (MIN) 13 Bener Meriah, saat ini terus mengalami perkembangan dan menunjukan eksistensinya sejak dicanangkan setahun lalu seiring dilantiknya Lasma Farida, S. Ag., M. Pd menjadi kepala madrasah tersebut.

Program unggulan MIN 13 dimaksud yakni melakukan inovasi terhadap program wirausaha, setelah berhasil melakukan budidaya labu jepang, pekanan Senin dan pembuatan kuliner siap saji.

Madrasah yang terletak di Desa Bathin Baru Kecamatan Bandar itu pada Selasa (15/02/2022) kemarin, kembali melakukan kegiatan pengembangan wirausaha dengan mengajak dan melatih peserta didiknya menjadi barista (peracik kopi) di kafe Bang Bali Simpang Tiga Redelong, Kecamatan Bukit Kabupaten setempat.

Koordinator program wirausaha MIN 13 Fitriani Syahrum, S, Pd kepada Readers.ID pada Rabu (16/2/2022) pagi mengatakan, kegiatan belajar outdoor ini merupakan pengembangan dari program wirausaha dalam rangka memperkaya pengetahuan dan pengalaman, sekaligus meningkatkan motivasi peserta didik dalam berwirausaha khususnya tentang meroasting kopi secara modren.

Peserta Didik MIN 13 Bener Meriah bersama barista kopi Gayo, Subali, di Simpng Tiga Redelong, Bukit, Bener Meriah. (MIN 13 Bener Meriah/Readers.ID)

Ditambahkan, MIN 13 sengaja menjalin komunikasi dan menyambangi usaha roasting coffee Bang Bali Simpang Tiga dengan maksud agar peserta didik dapat mengenal jenis kopi, proses menggongseng kopi secara baik, kemudian memperoleh bubuk kopi yang berkualitas juga pengalaman wirausaha. 

Peserta didik yang mengikuti kegiatan tersebut, lanjut Fitriani, hanya kelas 4, 5 dan 6 dengan jumlah 32 orang siswa. Mereka semua didampingi oleh beberapa guru dan wali kelas masing-masing.

Sementara itu pelatih barista, Subali, disela-sela pelatihan itu mengatakan, dirinya merasa sangat berkesan melihat antusias siswa MIN 13 Bener Meriah ingin mengetahui dan mendalami lebih jauh tentang kopi Gayo.

“Saya sangat terkesan melihat antusias peserta didik MIN 13 yang ingin tahu tentang kopi Gayo. Kedepannya materi dan kunjungan educate seperti ini hendaknya dikoordinir dengan baik lagi agar peserta didik lebih fokus pada bimbingan dan pengarahan yang diberikan serta hasilnya lebih optimal,” kata Subali. 

Pelatihan hari ini, tambah Subali, kendati hanya terlihat funs, namun kesan yang diberikan lebih dalam, karena peserta didik dapat langsung melihat proses meroasting, “dapat mengetahui jenis kopi yang digunakan, sampai pada kopi yang mereka roasting untuk dicicipi,” tambah Subali yang juga pemilik kafe Bang Bali Simpang Tiga itu.

Subali berharap, dikemudian hari mereka memiliki minat dan mengembangkan bakat sehingga menjadi keahlian dalam olah dan cita rasa kopi. Tidak berhenti pada kopi Gayo saja, namun lebih menjangkau pada kopi Nusantara bahkan mancanegara (internasional). 

“Karena keahlian dalam racikan, roasting dan mengenai rasa kopi itu ada keahliannya tersendiri, sebab semua koperasi dan perusahaan kopi sangat memburu para ahli yang demikian,” jelas Subali yang juga pengurus Komite MIN 13 itu

Menurut Subali, setidaknya pelatihan tersebut peserta didik MIN 13 telah menunjukan sedikit gambaran dari apa yang telah dilakukan. Gambaran pengetahuan kopi hari ini hanyalah satu dari jutaan pengetahuan tentang kopi yang masih perlu diperlihatkan untuk mereka, agar memacu dan memotivasi minat dan bakat mereka, pungkas Subali

Pada waktu yang sama, Kepala MIN 13 Lasma Farida, S. Ag., M. Pd mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam mengisi life skills (keterampilan hidup) peserta didik, terutama mampu mengelola hasil bumi berdasarkan kearifan lokal termasuk mengelola hasil kopi.

Kepala Sekolah MIN 13 Bener Meriah Lasma Farida, S.Pd,. M.Pd, bersama peserta didiknya memperhatikan barista Subali memperagakan teknik meroasting kopi. (MIN 13 Bener Meriah/Readers.ID)

Disamping itu kegiatan ini untuk melatih kesiapan peserta didik menghadapi tantangan zaman dalam masalah occupation (lapangan pekerjaan), sehingga dapat membentuk kepribadian dan karakter peserta didik bukan hanya terfokus kepada pekerjaan sebagai pegawai negeri, melainkan juga mempunyai life skills dalam pekerjaan lain. 

“Untuk itu MIN 13 terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong memajukan dan meningkatkan mutu madrasah melalui pengembangan wirausaha sebagai salah satu tugas dari kepala madrasah,” jelas ibu tiga anak itu.

Secara khusus, lanjut penulis novel Cut Nyak Lahore itu, tujuan pelatihan ini agar peserta didik dapat mengenal proses pengelolahan biji kopi sampai menghasilkan segelas kopi yang nikmat dan berkelas. 

“Mengenal dunia usaha dan bisnis kopi, memupuk life skills dalam menghadapi tantangan zaman dan kebutuhan hidup, membuka wawasan peserta didik tentang kopi, membuat peserta didik bangga menjadi anak petani kopi, mendapat pengetahuan tentang cara memanen kopi yang baik dan dapat membedakan jenis-jenis kopi sejak dini,” demikian pungkas Lasma Farida.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...