Minum Air Kelapa Bisa Hilangkan Efek Vaksin? Ini Penjelasan Dokter

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Safrizal Rahman menyatakan, fenomena masyarakat yang meminum air kelapa muda usai menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk menetralisir efek vaksinasi merupakan sesuatu yang tidak rasional.
“Tidak ada rasionalisasi untuk meminum air kelapa setelah divaksin, itu tidak ada hubungan sebab akibatnya,” kata Safrizal dilansir dari ANTARA, pada Senin (5/7/2021).
Fenomena minum air kelapa muda usai divaksin Covid-19 tengah marak di tengah masyarakat Aceh. Tujuannya agar dosis vaksin yang disuntik ke dalam tubuh tidak menimbulkan efek.
“Vaksin disuntikkan dalam otot kita dan air kelapa itu masuk dalam saluran cerna kita, jadi butuh waktu sekian lama untuk bertemu dalam sistem tubuh, jadi enggak ada hubungannya itu,” kata Safrizal, menjelaskan.
Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa air kelapa muda bagus untuk tubuh, karena mengandung banyak elektrolit, dan membantu tubuh ketika kekurangan elektrolit sehingga merasa lebih sehat dan segar.
“Yang pasti adalah setelah divaksin kita istirahat, kemudian makan bergizi, barang kali kelapa muda salah satunya,” katanya.
“Air kelapa muda tidak hanya ada di Indonesia, tapi di Amerika Serikat juga ada. Jadi belum ada pembuktian penelitian yang mengarah ke sana, belum ada,” katanya, menegaskan.
Selain itu, IDI juga mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk divaksin Covid-19. Program vaksinasi bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di tengah masyarakat dari serangan virus itu.
Menurut dia, vaksin Covid-19 terdiri dari beberapa merek. Di Aceh, pemerintah masih menggunakan vaksin Sinovac, terbuat dari virus yang telah dilemahkan. Dan penyuntikan vaksin dilakukan dalam dua dosis, yakni dosis pertama yang disuntik tidak ada bedanya dengan dosis kedua.
“Artinya penyuntikan dosis pertama diberikan untuk pengenalan dulu saja, dosis kedua baru merangkum semua untuk mengoptimalkan fungsinya (vaksin). Jadi tidak benar kalau dikatakan dosis pertama berbeda dengan dosis kedua,” katanya.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk menyaring informasi yang diterima tentang vaksin agar tidak terpapar berita bohong atau hoaks. Warga diminta perbanyak referensi informasi dari situs-situs resmi tentang kesehatan.[mu]
Komentar