MPU Minta Warga Tidak Terlalu Merespon Peredaran Buku Aliran Sesat

Buku diduga mengandung unsur penistaan agama. Dok, istimewa
Penulis:

Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat meminta masyarakat tidak terlalu merespon terkait peredaran buku diduga beraliran sesat yang beredar di kabupaten ini dan menyerahkan kasus itu untuk ditangani pihak kepolisian.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat melakukan Focus Group Discussion (FGD) penyelesaian kasus penyebaran buku pendangkalan akidah yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK), Rabu 15 September 2021.

Pernyataan itu disampaikan Ketua MPU Aceh Barat, Abdurrani Adian dalam Focus Group Discussion (FGD) membahas tentang buku berjudul 'Ketika Nafiri Berkumandang. Bacaan Untuk Umat Beragam Pencari Surga', pada Kamis (16/9/2021).

Bukuyang diduga berisi ajaran aliran sesat itu tersebar di kawasan Pasar Bina Usaha di Meulaboh, Aceh Barat, beberapa waktu lalu.

"Berharap kepada masyarakat tidak merespon secara berlebihan, akan tetapi menyerahkan kepada penegak hukum di lapangan agar kasus tersebut terungkap dan segera ditangani secara baik," kata Abdurrani Adian.

Dalam diskusi itu, terlibat di antaranya unsur Kodim Aceh Barat, Polres Aceh Barat, Kejaksaan Negeri Meulaboh, Badan Kesbangpol, Dinas Syariat Islam, Ketua MPU, Ketua MAA, Ketua FKUB, tokoh lintas agama, organisasi masyarakat Islam, dan unsur-unsur terkait lainnya.

Menurut Abdurrani, peredaran buku pendangkalan akidah tersebut tidak banyak beredar di Aceh Barat, melainkan hanya di kawasan, Pasar Bina Usaha saja.

Meskipun demikian, ia mengimbau kepada masyarakat untuk memaknai hal tersebut secara positif.

"Hal tersebut merupakan adalah cobaan dalam kehidupan beragama," sebut Abdurrani.

Ia menuturkan, untuk mencegah kasus yang sama, pihaknya menginstruksikan kepada MPU seluruh kecamatan agar waspada dan berhati-hati agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, serta mengimbau kepada masyarakat harus berhati-hati menerima buku-buku tersebut.

"Jika ada segera laporkan ke pihak yang berwajib," tuturnya.

Di samping itu, pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh Barat unsur Kristen Protestan, Pendeta L Ferdinand WSth menyebutkan, bahwa dilihat dari judul buku-buku yang tersebar tersebut terdapat adanya upaya penyesatan dari aliran sesat.

“Inilah yang menggoncangkan kita, khususnya di Aceh,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan berperan mencari kebenaran dan mengatasi permasalahan tersebut agar tidak terjadi kembali.

“Hampir sepuluh tahun saya di Meulaboh, baru kali ini ada masalah seperti ini,” katanya.[mu]