Objek Wisata Mulai Dibuka, Aturan Buka Warkop Tidak Berubah di Banda Aceh

Kota Banda Aceh keluar dari zona merah Covid-19 menjadi zona oranye. Hasil analisis data periode 13–19 September oleh Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional, 14 daerah di Aceh ‘naik kelas’ zonasi menjadi lebih baik.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar mengatakan, pihaknya mulai membuka tempat-tempat wisata di ibu kota provinsi Aceh itu dengan pembatasan kapasitas maksimal 50 persen dari pengunjung di hari biasa.
"Misal PLTD Apung, makam Syiah Kuala dan lain-lain, objek wisata yang sifatnya indoor kita batasi 50 persen pengunjung saja dengan prokes yang ketat," kata Iskandar saat dihubungi readers.ID, Senin (27/9/2021).

Pihaknya bekerjasama aparat penegak hukum terus melakukan patroli dan bersinergi dengan pihak desa, kecamatan untuk menjaga agar tidak terjadinya kerumunan yang menyebabkan peningkatan penyebaran Covid-19.
"Semua pihak diminta untuk sama-sama menjaga agar objek wisata ini tetap hidup, bisa dibuka yang manfaat ekonominya dirasakan oleh masyarakat, namun tetap menjalankan aturan agar penyebaran virus ini bisa terus menurun," kata Iskandar.
Mengenai aturan jadwal tutup usaha seperti warung kopi, rumah makan hingga pusat perbelanjaan, Kadispar Banda Aceh itu menyampaikan, hingga saat ini masih mengikuti Instruksi Wali Kota (Inwal) Nomor 15 Tahun 2021.
"Belum ada intruksi terbaru, jadi masih berlaku pembatasan jadwal beroperasi tempat usaha maksimal hingga pukul 23.00 WIB. Kita lihat nanti ke depan apakah ada kebijakan lanjutan dari Wali Kota dan Kemendagri," jelas Iskandar.
Pihaknya berharap, pembatasan penyebaran Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan berbagai stakeholder lainnya.
"Mari kita patuhi aturan-aturan yang sudah dikeluarkan pemerintah seperti vaksinasi, prokes dan juga batas jadwal beroperasi unit usaha. Mudah-mudahan angka penyebaran Covid bisa terus menurun dan ekonomi bisa mulai bergeliat kembali. Ini demi kemaslahan masyarakat Banda Aceh," pungkasnya.[acl]
Komentar