Oknum Petugas di KMP Aceh Hebat 2 Diduga tidak Ramah Bagi Penyandang Disabilitas
Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Aceh Hebat 2 yang melayani pelayaran rute Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan, Sabang, diduga tidak ramah bagi penyandang disabilitas.
Hal itu dialami seorang penyandang disabilitas asal Banda Aceh, Bayu Satria, saat menumpangi kapal tersebut dari Pelabuhan Balohan ke Pelabuhan Ulee Lheue, pada Minggu (21/3/2021).
"Di atas pelayaran Kapal Aceh Hebat, saya mengalami banyak sekali kendala seperti tidak kebagian tempat duduk di kelas ekonomi padahal saya sudah membeli tiket," kata Bayu menceritakan, pada Minggu malam.
Ia menyampaikan awalnya dirinya sempat bertanya kepada petugas. Berdasarkan keterangan petugas, penumpang sedang ramai dan ia diminta untuk mencari tempat lain.
"Saya pun mengambil inisiatif untuk mengganti tiket ke kelas VIP berhubung ruangannya masih diisi oleh beberapa orang saja," ujarnya.
Namun, lanjutnya, petugas tidak membolehkan, karena sedang ada tamu dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, sehingga ruangan perlu disterilkan.
"Saya juga bingung dengan kondisi ini, karena sudah tidak sanggup berdiri, saya kemudian memilih untuk duduk di samping tangga bersama masyarakat lainnya yang tidak kebagian tempat duduk," keluhnya.
Pria berusia 23 tahun ini sempat bertanya berulang-ulang perihal tempat duduk yang kabarnya dikatakan penuh. Tapi lagi-lagi dirinya malah disuruh cari tempat duduk kosong lainnya.
Malah, Bayu dan oknum petugas kapal KMP Aceh Hebat 2 sempat terlibat cekcok. Meski tidak terjadi kontak fisik, namun Bayu merasa ada serangan psikis berupa bentakan yang diutarakan oleh petugas kepada dirinya.
"Ada cekcok dikit. Terus abang itu pergi, Bayu ngomong kencang, shit man, sebagai luapan emosi, tiba-tiba beliau balik dan nantang Bayu, bicara pakai nada tinggi, sampai keluar bahasa 'kamu cuma pendatang'. Karena abangnya berlebihan sempat dilerai kawan," ungkapnya.
Pelayanan lainnya yang dinilai tidak ramah dialami Bayu ketika dirinya ingin ke toilet khusus difabel, berhubung toilet tersebut dapat diakses dan lokasinya paling dekat.
"Sayangnya toilet tersebut terkunci rapat dan petugasnya bilang tidak bisa diakses silahkan mencari toilet lain (tanpa ada penjelasan dan langsung pergi)," ujar Bayu menceritakan lagi.
Akibat selama perjalanan Bayu terus berdiri dan beberapa kali sempat terbentur karena tidak bisa menyeimbangkan diri, kaki pria disabilitas daksa sejak lahir ini pun mengalami lebam serta sulit digerakkan.
"Detailnya kaki kiri agak nyeri semacam kepelekok dampak langsung dari berdiri lama. Kaki kanan bagian lutut kebawah sempat kebentur tangga karena harus turun naik cari tempat duduk," kata Bayu.
Ia bahkan sempat duduk di lantai di depan ruang VIP dan toilet disabilitas. Padahal, dokter pernah melarangnya untuk duduk di lantai.
Bayu menyampaikan, ini merupakan pertama kalinya ia menggunakan KMP Aceh Hebat karena sangat excited. Biasanya ia menggunakan kapal cepat untuk menyeberang.
Bayu sangat menyayangkan betapa tidak ramahnya pelayanan di kapal kebanggaan masyarakat Aceh yang menghubungkan Banda Aceh dam Sabang tersebut bagi penyandang disabilitas.
"Saya tidak tahu harus sampaikan ke mana, karena hak saya sebagai konsumen tidak dipenuhi, dan hak saya sebagai disabilitas diabaikan. Semoga didengarkan oleh pihak yang bertanggung jawab dan segera ada peningkatan pada pelayanannya," harapnya.