PB IPELMAJA Banda Aceh Nilai Irfan TB-Yusri Gagal Membawa Aceh Jaya ke Era Emas

Bupati dan Wakil Bupati yang memimpin Aceh Jaya Periode 2017-2022 tersebut gagal memenuhi ekspektasi sebagian masyarakat Aceh Jaya dalam mewujudkan pembangunan kabupaten tersebut pada beberapa sektor.

Waktu Baca 6 Menit

PB IPELMAJA Banda Aceh Nilai Irfan TB-Yusri Gagal Membawa Aceh Jaya ke Era EmasIst
Ketua Umum PB IPELMAJA Banda Aceh, Ilham Mansuridi (tengah) didampingi pengurus lainnya.

BANDA ACEH, READERS – Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Jaya (PB IPELMAJA) Banda Aceh menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya di bawah kepemimpinan Irfan TB dan Yusri Sofyan, gagal memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan Aceh Jaya selama satu Periode menjabat.

Bupati dan Wakil Bupati yang memimpin Aceh Jaya Periode 2017-2022 tersebut gagal memenuhi ekspektasi sebagian masyarakat Aceh Jaya dalam mewujudkan pembangunan kabupaten tersebut pada beberapa sektor.

Seperti sektor ekonomi, implementasi syari'at Islam dan infrastruktur yang tangguh dan informatif. Hal itu justru yang dirangkum dalam visi-misi mereka berdua tatkala kampanye 2017 silam yang mencita-citakan Aceh Jaya sebagai “Gerbang Raja” yang mandiri.

"Berkaca dari statement Irfan TB dan Yusri Sofyan pada kampanye 2017 silam, kami atas nama Pelajar dan Mahasiswa Aceh Jaya sedikit banyaknya bertanya, apa indikator kemandirian tersebut? di saat banyak masyarakat Aceh Jaya berada dalam keadaan susah, daya beli kurang, harga kebutuhan pokok tidak stabil, dan persentase kebutuhan dapur yang dipasok dari luar daerah meningkat," kata Ketua Umum PB IPELMAJA Banda Aceh, Ilham Mansuridi, dalam rilis yang diterima READERS.ID di Banda Aceh, Selasa (19/7/2022).

Beras dan ikan mengalami surplus di beberapa daerah, kebutuhan minyak untuk nelayan tidak bisa diatur, “belum lagi ketika kita bicara soal stasiun pengisian minyak bagi nelayan setempat," sambung Ilham.

Adapun dalam implementasi Syari'at Islam sendiri, Aceh Jaya di bawah tampuk kepemimpinan Irfan TB dan Yusri sama sekali tidak menghadirkan nuansa kota dan gampong yang Islami. Salah satunya terlihat pada maraknya “judi online” yang berkembang di tengah masyarakat.

"Beberapa catatan kami soal penurunan penerapan Syari'at Islam di Aceh Jaya ini meliputi banyaknya pemuda-pemuda bahkan dalam lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) di kalangan Pemerintahan Aceh Jaya yang diduga kecanduan Judi Online atau Chip," tegas Ilham.

"Belum lagi sorotan soal pelanggaran Syari'at Islam, seperti perzinaan oknum dokter di Puskesmas Kecamatan Ligan, muda-mudi yang nongkrong disaat adzan magrib berkumandang, dan banyaknya oknum pemuda yang bercelana pendek yang akan menimbulkan ragam perspektif negatif dari kalangan masyarakat luar soal fungsi Wilayatul Hisbah (WH) yang tidak menjalankan tugas dan fungsi sepenuhnya," sebut Ilham lagi.

Selain itu Ilham juga mengungkap persoalan slogan infrastruktur tangguh yang tercantum pada visi-misi Irfan TB dan Yusri Sofyan. Menurutnya seolah hanya goresan hitam diatas putih yang minim realisasinya, bahkan sebagian program yang dicanangkan soal infrastruktur tersebut hanya menghabiskan anggaran puluhan Milyar dan terbengkalai setelahnya.

"Kami mengamati beberapa bukti fisik yang terlihat soal pembangunan infrastruktur yang tidak berjalan semestinya, salah satunya yakni pembangunan Rumah Sakit Umum Teuku Umar (RSUTU) Aceh Jaya yang pada plafon dan dindingnya terlihat runtuh, bocor, bahkan mengalami keretakan," ucapnya.

Kemudian banyak jalan-jalan antar kecamatan yang butuh perhatian penuh dan merupakan janji-janji kampanye masa itu, seperti jalan utama Pasi Raya, jalan utama Darul Hikmah, jalan pemukiman di Setia Bakti ini juga belum terealisasi pembangunannya. 

Sehingga daripadanya PB IPELMAJA Banda Aceh meminta para penegak hukum untuk meninjau langsung terhadap berbagai infrastruktur yang sedang dalam proses pengerjaan di Aceh Jaya.

"Secara khusus kami meminta kepada para penegak hukum di Aceh Jaya untuk turun ke lapangan dan menyaksikan secara langsung beberapa infrastruktur yang terindikasi mengalami kejanggalan dalam pembangunan, untuk meminimalisir kemungkinan adanya dugaan Fee Proyek dan KKN" ucapnya.

Ini sangat berbanding terbalik dengan prestasi yang disebutkan oleh Pemda Aceh Jaya dan juga jauh dari capaian visi-misi kepemimpinan T. Irfan. TB dan Yusri Sofyan.

Dari keseluruhan persoalan yang terjadi di bawah Kepemimpinan Bupati Irfan TB dan Wakil Bupati Yusri, kami atas nama besar PB IPELMAJA Banda Aceh menaruh harapan besar kepada Pj Bupati Aceh Jaya, Nurdin, agar dapat mengoptimalkan masa kepengurusannya.

"Pj Bupati Aceh Jaya diharapkan untuk dapat menghadirkan berbagai program terobosan yang positif dan berdampak langsung terhadap masyarakat, terutama pada sektor ekonomi, syari'at Islam, dan optimalisasi pembangunan struktur yang sedang berlangsung," pungkasnya.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...