Selama Covid-19

Pedagang Blang Padang Sepi Pembeli

Pasca Covid 19 awal 2020 misalnya, pedagang di Blang Padang pernah sepi pembeli. Realita itu membuat pedagang kehilangan pembeli.

Author

Waktu Baca 5 Menit

Pedagang Blang Padang Sepi PembeliJunaidi/Readers.ID
Pedagang di Blang Padang Kodam Iskandar Muda (JunaidiReaders.ID)

Banda Aceh – Wisata lapangan Blang Padang Banda Aceh menjadi tempat kunjungan rutin bagi warga Banda Aceh dan sekitarnya. Amatan Readers.ID, pagi maupun malam, lapangan Blang Padang Kodam Iskandar Muda itu tak pernah sepi dari pengunjung.

Kehadiran pengunjung menjadi semangat baru bagi pedagang dan memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari rezeki melalui barang dangang mereka, seperti kuliner dan mainan anak-anak. Pedagang tidak melewatkan seharipun untuk berjualan di wilayah pusat Kota Banda Aceh ini. 

Keramaian di lokasi ini memang tampak mengasyikkan. Pertama uang masuk bagi pedangang lumayan banyak karena tidak pernah sepi dari pengunjung. Kedua, hasil dari berdagang juga tak kalah menguntungkan sehingga dapat menghidupi keluarga mereka. Namun dibalik itu para pedagang juga memiliki momen yang tidak selalu menyenangkan, saat berada disana menjajakan dagangan mereka. Mulai dari dampak Covid-19 yang membatasi kunjungan sampai dengan pemindahan lokasi karena ketertiban.

Awal 2020 misalnya, ketika Covid-19 mulai terjadi di Aceh. Para pedagang di Blang Padang sepi pengunjung. Realita itu membuat pedagang kehilangan pembeli. Ali salah satunya. Kepada Readers.ID pria 45 tahun ini mengungkapkan perasaannya mengahdapi masa sulit diawal-awal pandemi. Masa itu membuat dirinya bingung karena berhenti jualan sebab tak ada pembeli.

“Akhirnya kami berhenti sementara selama tiga bulan itu, kosong pembeli,” kata Ali dengan wajah sedih.

"Kondisi ini harus kami terima, karena semua orang terdampak, bukan kami saja", katanya lagi.

Namun lelaki asal Pariaman, Sumatera Barat itu tidak kehabisan akal. Ia tetap berpikir keras bagaimana caranya agar bisa menghasilkan uang melalui aktivitas lain untuk menafkahi keluarganya.

Namun Ali tidak menyebutkan apa saja aktivitas yang menghasilkan uang tersebut.

Kisaran Uang Sewa Berjualan di Blang Padang

Informasi yang dihimpun Readers.ID, berjualan di Blang Padang mesti mendapat konfirmasi dan izin dari pengelola lapangan Blang Padang.

Mengenai sewa, selama ini para pedagang memberi setoran sewa kepada pengelola sebanyak Rp20.000 perharinya.

“Nanti ada petugas yang minta uang sewa itu ke masing-masing pedangang,” pungkas Ali, sembari menunjukkan petugas pengelola lapangan tersebut.

Diketahui, para pedangang berjualan dari pagi hingga jam 23.59 WIB malam. Untuk memasuki lapangan blang padang, pengunjung dibebankan membayar uang parkir sebanyak Rp.2000 rupiah sekali masuk.

Pernah Diminta Tidak Berjualan

Enam tahun lalu para pedagang di Blang Padang juga pernah berhenti melakukan aktivitas berjualan, meski hanya sementara. Menurut Ali, dulu lapangan Blang Padang sempat tidak diizinkan sementara, karena ada perbaikan dan himbauan untuk tidak mengganggu trotoar untuk pejalan kaki

“Dulu sih sempat kami diminta pihak pengelola untuk tidak berjualan lagi disini, karena kondisi itu,” kata Ali.

“Kami sudah berjualan disini selama 10 tahun", sambung Ali.

Pedagang disana sempat kocar-kacir mencari tempat jualan. “Nah, selanjutnya kami coba kembali untuk meminta izin berjualan disini. Akhirnya diizinkan lagi dengan menjaga ketertiban dan kebersihan", tambah Ali.

Ali dari Pariaman ini telah berjualan di Blang Padang sejak tahun 2012. Ia membuka warung kecil-kecilan dengan menjual minum kemasan, jajanan ringan, minuman jus dan makanan lainnya. 

Saat ditanyai mengenai berapa hasil yang diperoleh perharinya, Ali menjawab, “Kalau untuk makan cukuplah,” kata Ali

Ali dan pedang lainnya adalah representatif pedagang dimanapun mereka berada. Sosok yang terus berjuang menafkahi keluarganya, tak kenal lelah meski terdampak Covid-19 yang masih belum betul-betul reda.

Dari mereka kita belajar, bagaimana semangat dikelola dan tidak kalah dengan terpaan cobaan, meski tidak mudah menghadapinya. []

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...