Pemerintah Aceh Harapkan Tim Saber Pungli Aceh Mampu Menangkap Banyak Pelaku Pungli

Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr. H. Iskandar, AP, S.Sos, M.Si, mewakili Penjabat Gubernur Aceh, saat membuka Rakor Satgas Saber Pungli UPP Provinsi Aceh tahun 2023 di Hotel Grand Permatahati, Banda Aceh, Kamis (30/11/2023).
Penulis:

BANDA ACEH, READERS – Pj Gubernur Aceh, melalui Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar mengharapkan Tim Saber Pungli Aceh dapat menangkap banyak pelaku pungli di Aceh yang meresahkan.

Harapan itu disampaikan Iskandar pada saat membuka Rapat Koordinasi dan Asistensi Kegiatan Satgas Saber Pungli se-Aceh, di Banda Aceh, Kamis (30/11/2023).

“Kita tentu sangat bangga jika Tim Saber Pungli Aceh mampu menangkap banyak pelaku pungli yang meresahkan masyarakat. Namun di saat yang sama kita juga lebih bangga lagi jika aksi pungli itu dapat kita hilangkan, sehingga tidak ada lagi orang yang ditangkap," kata Iskandar.

Untuk diketahui, Rakor ini dalam rangka mengeluarkan kinerja dan membahas langkah-langkah penanggulangan yang lebih optimal ke depan.

Iskandar menyebutkan, sejak dibentuk pada November 2016 silam, keberadaan Tim Sapu Bersih Pungutan Liar atau Saber Pungli di Aceh telah banyak menghadirkan terobosan dalam anggota pungli di daerah ini.

Tim Saber Pungli Kabupaten/kota se-Aceh juga disebut berhasil melakukan beberapa kali operasi menangkap tangan terhadap pelaku pungli.

Meski demikian, aksi pungli diakui masih ada di sejumlah lembaga yang efeknya sangat besar dalam merusak sendi kehidupan masyarakat, mengganggu dunia usaha dan menurunkan kualitas pelayanan publik.

Citra Pemerintahan juga diakui akan menurun jika pungli masih ada dalam batasan birokrasi. Dari itu Iskandar mengharapkan Tim Saber Pungli Aceh agar terus mengoptimalkan kinerja untuk menumpas pungli tersebut.

"Tindakan penegakan hukum dalam mengatasi pungli harus sejalan dengan pemberian pemahaman dan sosialisasi kepada para pihak, agar jangan sampai melakukan aksi pungli itu," jelasnya.

Lebih lanjut Iskandar menguraikan, pemerintah Aceh telah mengeluarkan sejumlah kebijakan guna membedakan gerak pungli ini.

Misalnya, memastikan semua proses perizinan melalui sistem satu pintu; dimana setiap transaksi harus dilakukan secara cashless, dan pengurusan sistem administrasi dilakukan secara online.

Namun, sambungnya, bukan berarti pungli cepat hilang. Bagi mereka yang punya niat buruk, pasti punya cara baru untuk menjalankan aksinya.

"Untuk itu, saya mengharapkan kepada Tim Saber Pungli Aceh untuk semakin aktif melakukan pemantauan sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan akibat pungli ini,” jelasnya.

Selain itu, masyarakat juga semakin berani bersuara manakala mengetahui ada aksi pungli. Dengan demikian secara bertahap ruang gerak pungli diharapkan dapat dipersempit, sehingga pada akhirnya kejahatan ini dapat kita hilangkan.[HSP]

Sumber: Humas Aceh