Pemuda Aceh Lebih Mudah Marah, Takut Berlebihan Selama PPKM
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan sejak tanggal 3 Juli 2021 untuk menekan persebaran Covid-19 telah berdampak negatif terhadap warga di Aceh.
Berdasarkan Survei Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh tentang perilaku masyarakat selama PPKM pemuda rentang usia 17-30 tahun paling banyak merasa mudah murah, cenderung lebih merasa takut berlebihan. Begitu juga perasaan yang dialami warga saat berdiam diri di rumah, mayoritas merasa jenuh dan bahkan sangat jenuh.
Sebanyak 9.33 persen pemuda berusia 17-30 tahun menjawab mereka mudah marah, 3.07 persen merasa takut berlebihan dan 18.16 persen responden menjawab merasa cemas. Sementara itu, 69.45 persen mengaku biasa saja selama PPKM diterapkan.
Berbeda dengan usia lebih dari 60 tahun menjawab 90.00 persen merasa biasa saja, tidak merasa takut berlebihan dan merasa cemas. Hanya saja usia tersebut ada 10 persen merasakan mudah marah.
Kemudian usia 31-45 tahun yang merasakan muda marah sebanyak 6.58 presen, takut berlebihan 2.02 persen, merasa cemas 15.38 persen dan biasa saja 76.01 persen.
Selanjutnya usia 46-60 tahun hanya 4.68 persen merasa mudah marah, 1.34 persen merasa takut berlebihan, 21.74 persen merasa cemas dan 72.24 persen merasakan biasa saja.
Sedangkan hasil survei BPS Aceh menyangkut dengan perasaan yang dialami saat berdiam di rumah, mayoritas responden merasa jenuh/ sangat jenuh.
Yaitu responden yang merasakan sangat jenuh sebanyak 30.63 persen, jenuh 32.91 persen. Kendati demikian selama PPKM ada juga yang merasakan sangat senang sebanyak 1.42 persen, senang 2.18 persen dan yang merasakan biasa saja 32.86 persen.
Kepala BPS Aceh, Ihsanurijal dalam dokumen resmi ini menyebutkan, BPS Aceh menyelenggarakan Survei Perilaku Masyarakat pada Masa Pandemi COVID19 (SPMPMPC-19) secara daring (online) selama periode 13-20 Juli 2021 dengan jumlah 2.112 responden yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh.
Katanya, survei ini menggunakan rancangan non-probability sampling yang disebarkan secara berantai (snowball). Desain kuesioner
disusun dengan mengedepankan kenyamanan responden karakterisitik responden 56.68 persen laki-laki dan 43.32 persen perempuan.
"Dengan harapan banyak anggota masyarakat yang secara suka rela berpartisipasi dalam survei yang relatif singkat," tulisnya lagi.
Baca Juga: