Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina EP Rantau Field Lepasliarkan 120 Tukik

Pendiri YSLI Joko Guntoro mengatakan tuntong laut yang dirilis saat ini sebanyak 120 ekor terdiri dari usia anakan (tukik) dan remaja. Kegiatan ini merupakan pelepasliaran tukik ke 10 sejak 2012.

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina EP (PEP) Rantau Field bersama Yayasan SatuCita Lestari Indonesia (YSLI) melepasliarkan sebanyak 120 ekor tukik Tuntong Laut (Batagur Borneoensis) di kawasan Ekowisata Ujung Tamiang, Desa Pusung Kapal, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, Sabtu (11/6/2022) kemarin.
Penulis:

ACEH TAMIANG, READERS – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina EP (PEP) Rantau Field bersama Yayasan SatuCita Lestari Indonesia (YSLI) melepasliarkan sebanyak 120 ekor tukik Tuntong Laut (Batagur Borneoensis) di kawasan Ekowisata Ujung Tamiang, Desa Pusung Kapal, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, Sabtu (11/6/2022) kemarin.

Selain melepasliarkan 120 ekor tukik, mereka juga melakukan penanaman 500 batang pohon Cemara Laut di kawasan pantai tersebut. 

Kepala BKSDA Aceh Agus Ariyanto menyampaikan, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia hendaknya menjadi refleksi dan pengingat bagi kita untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan. 

“Oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN), populasi Tuntong Laut (Batagur borneoensis) dimasukkan ke dalam kategori Kritis (Critically Endangered)," katanya.

Menyikapi hal ini, kata Agus, Pemerintah Indonesia telah mengkategorikan Tuntong Laut sebagai spesies dengan prioritas konservasi yang tinggi. 

"Untuk itu telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 108 tahun 2018 tentang penyelamatan dan pelestarian Tuntong Laut,” tegas Agus.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Tamiang Surya Luthfi mengatakan, sudah selayaknya seluruh elemen masyarakat ikut serta dalam melestarikan Tuntong Laut. 

"Pemkab Aceh Tamiang sangat berterima kasih kepada Manajemen PEP Rantau Field dan YSLI yang telah memelopori Ekowisata Ujung Tamiang sebagai destinasi wisata utama. Apalagi Aceh Tamiang adalah satu-satunya kabupaten yang memiliki satwa langka Tuntong Laut,” ujar Surya.

Pjs Field Manager Pertamina EP Rantau, Edwin SusantoItu, mengungkapkan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem biota laut dan alam sekitarnya yang berkelanjutan. 

“Pertamina sangat berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan. Mari kita terus menjaga kelestarian lingkungan dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh perilaku manusia,” tutur Edwin.

Sementara, Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera, Yudy Nugraha, mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah berpartisipasi menjaga kelangsungan hidup satwa langka Tuntong Laut dari kepunahan. 

“Upaya ini perlu kita tingkatkan terus, tidak hanya oleh Pertamina dan YSLI saja, namun bersama-sama seluruh elemen masyarakat,” jelas Yudi. 

Di samping itu, Pendiri YSLI Joko Guntoro mengatakan tuntong laut yang dirilis saat ini sebanyak 120 ekor terdiri dari usia anakan (tukik) dan remaja. Kegiatan ini merupakan pelepasliaran tukik ke 10 sejak 2012.

“Pelepasan kali ini usia tuntong bervariasi, dua bulan sampai 4 tahun. Dari 2012-2022 total tukik yang sudah dirilis lebih kurang 4000 ekor,” jelas Joko.

Kegiatan ditutup dengan penanaman 500 pohon Cemara Laut sebagai bentuk kepedulian lingkungan untuk mengantisipasi abrasi pantai di Ekowisata Ujung Tamiang.

Editor: Redaksi