Proses Pembangunan Gedung MTQ Aceh ke-35 di Bener Meriah Dilanjutkan Pertengahan April

“Tidak ada kendala, kemarin kontrak tidak dapat dilanjutkan karena pihak rekanan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sampai kontrak berakhir di akhir tahun anggaran,” kata Muhibbuthibri kepada READERS melalui pesan WhatAps, Kamis (7/4/2022).

Author

Waktu Baca 6 Menit

Proses Pembangunan Gedung MTQ Aceh ke-35 di Bener Meriah Dilanjutkan Pertengahan April
Proses pembangunan Bener Meriah Conventional Center (BMCC) di desa Wonosobo, Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah.

BANDA ACEH, READERS – Tidak terasa, perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke-35 di Kabupaten Bener Meriah akan segera tiba. Pelaksanaan MTQ ini akan dilangsungkan pada 18-23 Juni 2022 mendatang.

Melalui Dinas Syariat Islam Aceh, panggung utama MTQ di Bener Meriah awalnya telah diwacanakan di Desa Wonosobo, Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah dengan membangun Gedung Bener Meriah Conventional Center (BMCC). 

Pun demikian, berdirinya gedung BMCC tersebut kini telah menjadi doktrin dan pengetahuan umum sebagai arena utama MTQ Aceh ke-35. 

Meskipun demikian, berdasarkan telaahan panitia penyelenggara beberapa minggu lalu, area gedung BMCC ini dinilai belum strategis. Dari itu, pihak tuan rumah mengupayakan dan mengalihkan adanya pemindahan arena utama demi suksesnya perhelatan MTQ Aceh tersebut.

Atas dasar belum selesainya bangunan tersebut, kini BMCC telah menjadi sorotan lantaran proses bangunan belum rampung atau mangkrak. Informasi yang diperoleh, tender pembangunan gedung ini telah dibangun sejak Juni 2021 dan selesai pada Desember 2021.

Namun faktanya, proses pembangunan tersebut belum menemukan titik akhir (rampung) hingga saat ini dan selanjutnya Dinsyar Aceh memutuskan untuk memutus kontrak dengan pihak rekanan. Pada awal tahun 2022, pembangunan tersebut sempat kembali dilanjutkan namun berhenti lagi.

Menanggapi informasi gedung itu, Sekretaris Dinas Syariat Islam, Muhibbutthibri S.Ag menyampaikan dari proses pembangunan itu tidak ada kendala sama sekali, hanya saja pihak rekanan tidak mampu menyelesaikan gedung itu hingga akhir kontrak.

Kemudian, berhubung karena kontrak tidak dilanjutkan sehingga pembangunan di tunda.

“Tidak ada kendala, kemarin kontrak tidak dapat dilanjutkan karena pihak rekanan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sampai kontrak berakhir di akhir tahun anggaran,” kata Muhibbuthibri kepada READERS melalui pesan WhatAps, Kamis (7/4/2022).

Untuk pekerjaan tahun ini, tambahnya, diharapkan selesai dan dapat digunakan untuk event MTQ di Bener Meriah.

“Akan dilanjutkan kembali tahun ini oleh kontraktor yang lain, kemungkinan pertengahan April sudah mulai di lapangan,” tegas Muhibbuttibri.

Sementara itu Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Bener Meriah, Taslim S.Ag,.M.Sos saat dikonfirmasi media ini menyebut, pada Rabu (6/4/2022) kemarin pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Syariat Islam Aceh. 

Hasil dari koordinasi tersebut, sama seperti yang disampaikan Sekretaris Dinsyar Aceh, Muhibbutthibri bahwa proses pembangunan gedung BMCC akan dilanjutkan pada April ini. “Karena dalam minggu ini mereka sudah teken kontrak dengan pihak rekanan lain,” ujar Taslim.

Meskipun demikian, Taslim menegaskan bahwa siap atau tidak siapnya gedung BMCC itu, tuan rumah atau panitia akan tetap melangsungkan kegiatan MTQ Aceh dan juga tetap memfungsikan gedung tersebut sebagai arena MTQ.

“Memang tidak mesti menyangkut panggung utama, jadi di BMCC efektif untuk kita gunakan sebagai tempat Syarhil Qur’an,” jelasnya.

Terkait panggung utama, seperti yang disampaikan diawal bahwa sebelumnya pihak panitia telah melakukan survei dan telaah mengenai pembukaan dan penutupan di BMCC. Dari hasil survei tersebut, pihak panitia mengambil sikap bahwa jika di BMCC dijadikan panggung utama tentu arus aktivitas masyarakat akan terasa sempit dan dinilai tidak efektif.

“Sehingga di depan kita buat panggung salah satu arena MTQ Syarhil Qur’an,” tambahnya.

Maksudnya sempit, jika BMCC dijadikan panggung utama terdapat beberapa pertimbangan yang akan dihadapi panitia dalam hal ini pemerintah Kabupaten Bener Meriah termasuk akan menelan biaya lebih banyak karena harus pemerataan lahan lebih lanjut. 

Selain itu, untuk berlangsungnya MTQ di Bener Meriah tentu akan diramaikan oleh masyarakat banyak dari Aceh Tengah dan Bener Meriah khususnya, sehingga tuan rumah menetapkan pembukaan dan penutupan akan dilangsungkan di lapangan Pacuan Kuda Sengeda.

Menurut Taslim, ada alasan tertentu kenapa kemudian pembukaan dan penutupan akan dilangsungkan di lapangan Pacuan Kuda Sengeda atau di Karang Rejo tersebut. Taslim menjelaskan, karena tempat di Sengeda dinilai telah memenuhi semua keperluaan selama kegiatan MTQ berjalan. Artinya lapangan itu dinilai strategis dengan berlangsungnya beragam aktivitas masyarakat si Bener Meriah.

“Seperti lapangan terbuka luas, kemudian mudah parkir lebar, pasar rakyat juga tersedia sehingga masyarakat yang hadir maupun kegiatan lain lebih leluasa,” pungkasnya.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...