Gajah Liar

Kawanan Gajah Liar Obrak-abrik Kebun Sawit Warga Aceh Timur

“Ini bukan pertama kali kawanan gajah liar masuk ke perkebunan kami. bahkan kami harus mengalami kerugian akibat kawana gajah itu mengijak-ngijak kebun dan pohon sawit yang masih kecil,”

Waktu Baca 2 Menit

Kawanan Gajah Liar Obrak-abrik Kebun Sawit Warga Aceh Timur
Kondisi kebun warga usai di obrak-abrik kawanan gajah liar. Foto: Ist.

ACEH TIMUR, READERS — Kawanan gajah liar kembali memasuki dan mengobra-abrik sejumlah perkebunan kelapa sawit milik warga di dua desa di Aceh Timur, pada Senin (1/8/2022) dini hari.

Dua desa tersebut yaitu Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron dan Desa Alue Genteng, Kecamatan Rantau Peureulak. Kehadiran kawanan gajah tersebut membuat warga setempat resah.

Salah seorang warga, Marwan menyebutkan kawanan gajah liar itu telah berulang kali memasuki kebun warga. Bahkan mamalia berbadan besar itu telah merusak belasan hektare kebun sawit milik warga.

“Ini bukan pertama kali kawanan gajah liar masuk ke perkebunan kami. Bahkan kami mengalami kerugian akibat kawanan gajah itu menginjak-injak kebun dan pohon sawit yang masih kecil,” katanya.

Atas dasar itu, Marwan meminta agar kondisi ini harus segera ditangani oleh pemerintah daerah dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)  Aceh Timur. Jika dibiarkan tentunya petani akan terus merugi.

Menurutnya, selain kebun sawit, kawanan gajah liar itu juga kerap melintasi dan merusak kebun coklat dan pinang milik warga. 

“Kami harap ini bisa ditangani oleh BKSDA Provinsi Aceh. Sehingga gajah masuk lagi ke kawasan hutan dan warga tidak takut berkebun,” katanya.

Sementara, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Aryanto menyebutkan dirinya sudah mengintruksikan BKSDA Aceh Timur untuk turun ke lokasi. Langkah yang diambil berupa penggiringan gajah liar untuk masuk ke dalam kawasan hutan.

“Teknisnya kita gunakan mercon untuk mengusir gajah itu. bahkan pengusiran ini sedang  berlangsung ,” kata Agus.

Agus mengatakan untuk penanganan panjang pihaknya terus berkomunikasi lintas sektor dan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.

“Karena penanganan jangka panjang dan komprehensif tentu harus melibatkan semua instansi dan mitra kita, termasuk pemerintah daerah,” pungkasnya.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...