Relawan TIK Akan Jalakan Program Literasi Digital Nasional di Aceh
Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Aceh, siap menyukseskan Program Nasional Literasi Digital yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual beberapa waktu lalu.
di Hall Basket Senayan, Jakarta. yang akan diikuti masyarakat dari 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi Indonesia.
Program bertema “Indonesia Makin Cakap Digital” yang diluncurkan Jokowi di Hall Basket Senayan, jakarta, itu merupakan program literasi dan kecakapan digital kepada masyarakat.
Relawan TIK Aceh, Adi Khairi Rahimi, mengatakan literasi digital merupakan sebuah kebutuhan masyarakat yang harus terpenuhi saat ini. Relawan TIK Aceh mendukung program tersebut dan berharap masyarakat semakin melek digital.
Banyak manfaat yang dirasakan apabila melek digital, antara lain terhindar dari konten hoaks, meningkatnya produktivitas hingga meningkatkan daya saing masyarakat dalam perekonomian khususnya Aceh secara luas Indonesia
“Kami mendukung dan akan menjalankan program tersebut, kecakapan digital kebutuhan yang tidak bisa dihindari saat ini,” kata Adi di Banda Aceh, Kamis (27/5/2021).
Adi mengungkapkan, ke depan pihaknya akan mengelar program literasi digital di kabupaten/kota se-Aceh yang disesuaikan dengan cetusan pemerintah dalam Peta Literasi Digital Indonesia.
Tema-tema tersebut antara lain Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture. Serta tiga kerangka literasi digital yang digunakan dalam penyusunan program, yaitu Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government.
Dengan tujuan meningkat Indeks Literasi Digital. Serta RTIK Aceh sangat berharap semua dinas Pemerintah Aceh dapat bersama sama untuk berkolaborasi untuk melaksanakan program ini.
“Ada beberapa kabupaten/kota yang nantinya akan diadakan kegiatan literasi digital. Diantaranya, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Bener Meriah, Kota Langsa, dan Kota Sabang dengan target 6 Bulan ke depan,” tuturnya.
Hal ini di lakukan demi mendukung pemerintah dalam rangka tercapainya target 80.000 orang mendapatkan literasi digital pada tahun 2021 (unique participant).
“Selain itu juga agar terwujudnya masyarakat yang cerdas, positif, kreatif, produktif, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan internet dan meningkatnya kemampuan kognitif masyarakat untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet lainnya. Serta menciptakan budaya literasi digital di masyarakat Indonesia, khususnya di Aceh,” pungkasnya.