RS Asrama Haji untuk Pasien Covid-19 Sudah Rampung
Presiden Joko Widodo meninjau persiapan pengoperasian Rumah Sakit (RS) Asrama Haji di Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (9/7/2021) diperuntukkan untuk merawat pasien Covid-19.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Kesehatan, Menteri PUPR beserta seluruh jajarannya yang telah bekerja keras dalam waktu lima hari untuk menyiapkan Wisma Haji dikonversi menjadi rumah sakit,” kata Presiden, Jumat (9/7/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga meninjau sejumlah fasilitas yang ada di RS Asrama Haji. Menurutnya, fasilitas tersebut sudah siap untuk mendukung penanganan pasien Covid-19.
“Saya lihat semuanya dalam keadaan 99 persen siap, sehingga besok pagi Rumah Sakit Wisma Haji ini sudah bisa dioperasionalkan,” imbuhnya.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk menangani pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak Maret 2020 lalu.
Presiden Jokowi pun mengajak partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan untuk bersama-sama membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19 di Tanah Air.
“Saya ingin mengajak kepada para mahasiswa, para pemuda-pemudi, kepada ibu-ibu PKK, kepada kader-kader posyandu untuk bersama-sama, bahu-membahu, bergotong royong mejadi sukarelawan, menjadi relawan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini,” pintanya.
Presiden Jokowi juga kembali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dokter, tenaga kesehatan, ASN, hingga TNI dan Polri, atas kerja kerasnya membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19.
“Dokter, tenaga kesehatan, ASN, TNI dan Polri sudah bekerja keras pagi-siang-malam sejak bulan Maret 2020 yang lalu sampai saat ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ucap Presiden.
Angka Kesembuhan Meningkat
Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 per 8 Juli 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian terus meningkat hingga mencapai angka tertinggi sebanyak 21.185 orang sembuh per hari.
Angka tertinggi sebelumnya dicapai pada 6 Juli 2021 sebanyak 15.863 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan sudah mendekati angka 2 juta orang sembuh, atau tepatnya 1.994.573 orang (82,5%).
Sejalan dengan itu, penerima vaksin pertama terus bertambah dan hari ini sebanyak 820.889 orang dengan totalnya melebihi 34 juta orang atau 34.860.686 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua juga meningkat menjadi 14.622.502 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 178.689 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 40.349.049 orang.
Meski demikian, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, bertambah 16.354 kasus dan totalnya mencapai 359.455 kasus (14,9%). Pada pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), bertambah sebanyak 38.391 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 2.417.788 kasus.
Sementara, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 852 kasus dan kumulatifnya mencapai 63.760 kasus (2,6%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 200.381 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 100.839 kasus.
Lebih lanjut, melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi DKI Jakarta yang tertinggi menambahkan pasien sembuh sebanyak 10.857 orang dan kumulatifnya juga tertinggi sebanyak 511.940 orang, diikuti Jawa Barat tertinggi harian menambahkan 3.259 orang dan kumulatifnya sebanyak 343.671 orang, Jawa Tengah menambahkan 2.239 orang dan kumulatifnya 220.663 orang, Jawa Timur menambahkan 1.291 orang dan kumulatifnya 158.780 orang serta DI Yogyakarta menambahkan 918 orang dan kumulatifnya 53.319 orang.
Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni DKI Jakarta masih tertinggi dengan 12.974 kasus dan kumulatifnya 623.277 kasus, diikuti Jawa Barat menambahkan 7.772 kasus dan kumulatifnya 432.978 kasus, Jawa Tengah menambahkan 4.232 kasus dan kumulatifnya 280.830 kasus, Jawa Timur menambahkan 2.551 kasus dan kumulatifnya 187.175 kasus serta DI Yogyakarta menambahkan 1.424 kasus dan kumulatifnya 70.894 kasus.
Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi harian diantaranya tertinggi di Jawa Tengah menambahkan 229 kasus dan kumulatifnya 12.364 orang, Jawa Timur menambahkan 165 kasus dan kumulatifnya 13.458 kasus, Jawa Barat menambahkan 136 kasus dan kumulatifnya 5.848 kasus, DKI Jakarta menambahkan 130 kasus dan kumulatifnya 9.121 kasus, serta Kalimantan Timur menambahkan 26 kasus dan kumulatifnya 1.983 kasus.
Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 21.182.629 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 4.655.494 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 14.849.207 spesimen. Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 42,00% dan positivity rate spesimen mingguan (27 Juni - 03 Juli 2021) di angka 39,25%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 764 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 135.936 orang dan kumulatifnya 14.231.840 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 11.814.052 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 97.545 orang. Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 28,24% dan positivity rate orang mingguan (27 Juni - 03 Juli 2021) di angka 24,11%. Secara sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota. [acl]
Sumber: covid19.go.id/ presidenri.go.id