Sambut 1 Muharram, Pewaris Kerajaan Aceh Darussalam Gelar Upacara 

Author

Waktu Baca 3 Menit

Sambut 1 Muharram, Pewaris Kerajaan Aceh Darussalam Gelar Upacara Foto: Dok. Antara
Prosesi berlangsungnya upacara peringatan Tahun Baru Islam oleh Pewaris Kerajaan Aceh Darussalam di Banda Aceh, Minggu (7/7/2024).

BANDA ACEH, READERS – Keluarga besar pewaris Kerajaan Aceh Darussalam menggelar upacara peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah di Istana Darul Ihsan, Istana Kerajaan Aceh Darussalam, Banda Aceh, Minggu (7/7/2024).

Prosesi upacara tersebut dipimpin Pewaris Diraja Kerajaan Aceh Darussalam Tuanku Muhammad ZN (I) Al Haj dalam seruan maklumatnya menyampaikan sekilas persatuan umat setelah pesta demokrasi Pemilu 2024 lalu. Serta menerima hasil pemilu, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden.

“Setelah pemilu ini, kita dihadapkan dengan pemilihan kepala daerah atau pilkada. Pilkada yang jujur dan adil menjadi harapan masyarakat, sehingga terpilih pemimpin berkualitas dan mampu membawa perubahan positif,” kata Tuanku Muhammad ZN (I) Al Haj.

Sementara itu, Datok Sri Urus Setia Kerajaan Aceh Darussalam (sekretariat kerajaan) Muhammad Siddiq Armia menjelaskan upacara tersebut merupakan agenda rutin pewaris Kerajaan Aceh Darussalam setiap tahunnya khususnya setiap 1 Muharram.

"Banyak hikmah dan sejarah 1 Muharram, di antara hijrah menjadi lebih baik lagi. Upacara ini juga ditandatangani dengan pengibaran bendera merah putih dan alam pedang yang menjadi simbol persatuan dan kesatuan," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, upacara ini juga bagian dari upaya menyerukan penyelesaian konflik di berbagai negara, termasuk Palestina dalam mewujudkan perdamaian dunia.

"Dalam peringatan 1 Muharram ini, kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan setelah pemilu serta mewujudkan pilkada damai yang akan berlangsung pada 27 November 2024," kata Muhammad Siddiq Armia.

Diketahui, selain pewaris keluarga Kerajaan Aceh Darussalam, upacara juga dihadiri utusan keluarga Kerajaan Thailand, Malaysia, serta Majelis Adat Melayu Indonesia. Para peserta upacara mengenakan baju kebesaran kerajaan, termasuk mengenakan lencana penghargaan di dada.

Upacara ditandai dengan penghormatan bendera merah putih dan bendera alam pedang yang sudah dikibarkan sebelum. Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan selawat badar diikuti seluruh peserta upacara.

Bendera alam pedang merupakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Bendera alam pedang berlatar berwarna merah dengan bintang dan bulan sabit serta bagian bawah pedang berwarna putih.[]

Editor:
Sumber:Antara

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...