Santri Malaysia yang Hanyut di Sungai Brayeun Ditemukan di Pantai Lampuuk

“Korban ditemukan meninggal dunia. Tim SAR baru berhasil mengevakuasi dan mendaratkan korban pada pukul 13.10 WIB di Pantai Lampuuk”

Waktu Baca 4 Menit

Santri Malaysia yang Hanyut di Sungai Brayeun Ditemukan di Pantai Lampuuk
Petugas mengevakuasi santri asal Malaysia di Pantai Lampuuk yang hanyut di Sungai Brayeun, Gampong Meunasah Masjid, Kecamatan Leupung, Aceh Besar. Foto: BPBD Aceh Besar.

JANTHO, READERS – Fakhrulrazi (20), santri asal Malaysia yang hanyut terseret arus di wisata pemandian Sungai Brayeun, Gampong Meunasah Masjid, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, ditemukan mengapung di kawasan Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, kabupaten setempat, Sabtu (27/8/2022).

“Korban ditemukan meninggal dunia. Tim SAR baru berhasil mengevakuasi dan mendaratkan korban pada pukul 13.10 WIB di Pantai Lampuuk,” kata Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil, dalam keterangan tertulis.

Ridwan menyampaikan, kondisi cuaca yang tidak mendukung serta gelombang laut yang tinggi mengakibatkan proses evakuasi terhadap korban yang terakhir ini berlangsung sedikit lama. 

Ridwan menyebut keberadaan korban awalnya diketahui oleh nelayan setempat yang hendak pergi melaut. Setelah melihat ada jenazah yang mengapung, nelayan tersebut langsung memberikan informasi kepada petugas. 

“Untuk korban saat ini sudah dievakuasi ke Dayah Raudhatul Quran Al-Aziziah menggunakan ambulans PMI, sementara keluarga korban dari Malaysia juga sudah bersama pimpinan dayah tersebut,” ujarnya.

Ridwan mengatakan, dengan dievakuasinya korban terakhir pada pukul 13.10 WIB ini, maka semua korban hanyut terseret air bah di Sungai Brayeun telah berhasil ditemukan. 

“Maka dengan demikian operasi SAR untuk kegiatan ini sudah resmi ditutup,” kata Ridwan. 

Ridwan berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses evakuasi seluruh korban hingga tiga hari pencarian. 

Sebelumnya diberitakan, lima santri Dayah Raudhatul Quran Al-Aziziah, Lamsiteh, Darul Imarah, hanyut terbawa arus saat berwisata di Sungai Brayeun, Kamis (25/8).

Dari kelima santri yang terseret arus tersebut, seorang diantaranya berhasil selamat, yaitu  Saiful Amani (23), asal Kota Fajar, Aceh Selatan.

Sedangkan empat lainnya hilang, yakni Fakhrulrazi (20), asal Malaysia, Darazatul Aulia (17), asal Desa Rumoh Panyang, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, M. Reza Asri (18), asal Punge Banda Aceh dan Ahmadal Hadi (17), asal Desa Lam Hasan, peukan Bada, Aceh Besar. 

Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil menyebutkan, awalnya rombongan santri beserta pimpinan Dayah, Tgk Salman, liburan ke tempat wisata tersebut. Sekitar pukul 14.00 WIB sebahagian santri mandi di pemandian sungai Brayeun. 

“Tak lama kemudian hujan dengan intensitas tinggi pun mengguyur wilayah tersebut dan dalam waktu seketika luapan air sungai pun terjadi hingga menyeret sebahagian santri yang sedang mandi,” jelasnya.

Usaha pencarian korban dilakukan dengan melibatkan tim Basarnas dari Kantor SAR Banda Aceh, BPBD Aceh Besar, BPBA, SAR Gabungan, TNI, Polri dan masyarakat pengelola wisata.

Pada pencarian hari kedua, Jumat, (26/8) petugas berhasil menemukan dua korban dalam kondisi meninggal yaitu Ahmadal Hadi dan M Reza Asri.

Berikutnya, pada hari ketiga (hari ini), Sabtu (27/8) ditemukan korban ketiga dan keempat Farkhrulrazi dan Darazatul Aulia dalam kondisi meninggal dunia. 

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...