Satgas Aceh Minta Kabupaten/Kota Selektif Rujuk Pasien Covid-19
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh menyatakan satgas kabupaten/kota selektif merujuk pasien infeksi virus corona jenis baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh sebagai RS rujukan utama.
"RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh nyaris penuh. Pasien Covid-19 yang kini dirawat di rumah sakit rujukan utama di Aceh ini sudah mencapai 76 orang," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jumat (14/5/2021) dilansir Antara.
Hingga kini, dia menjelaskan tempat tidur pasien yang tersedia untuk perawatan pasien corona di RSUD Zainoel Abidon Banda Aceh sudah terisi sekitar 62,9 persen, dari total 108 tempat tidur perawatan bagi pasien rujukan dari suluruh Aceh.
Kata dia, di ruang respiratory intesive care unit (RICU) tersedia 12 tempat tdur dan delapan di antaranya sudah terisi pasien corona. Kemudian di ruang respiratory high care unit (RHCU) tersedia 20 tempat tidur dan sudah terisi 16 pasien.
Sementara di ruang rawat Pinere I sudah terisi penuh pasien dari total 15 tempat tidur, ruang Pinere IV terisi empat pasien dari 11 tempat tidur yang tersedia, sedangkan ruang isolasi Pinere sudah terisi 33 pasien dari 50 tempat tidur yang tersedia.
“Kondisi dan availability rumah sakit rujukan utama tersebut hendaknya menjadi alarm bagi manajemen RSUD kabupaten/kota agar makin meningkatkan selektivitas rujukan ke RSUD Zainoel Abidin dan juga mengoptimasi ruang perawatan yang dimilikinya,” katanya.
Menurut Jubir yang akrab disapa SAG itu, selektivitas rujukan dimaksud untuk merujuk pasien yang tepat pada waktu yang tepat. "Tentu selektivitas tersebut seyogyanya tidak menghambat pelayanan kepada pasien, sesuai kebutuhan medisnya," katanya.
Kata dia, informasi daya dukung dan daya tampung RSUD di daerah sangat penting diketahui di masa pandemi. Bila kasus baru terus melonjak dan tak terkendali, sistem pelayanan rumah sakit akan jebol, seperti yang pernah terjadi di Wuhan, China, dan India.
“Ratusan pasien Covid-19 telantar di luar rumah sakit dan tidak tertangani di India baru-baru ini, dan petaka itu jangan sampai terjadi di Aceh. Mari terapkan protokol kesehatan untuk keselamatan bersama,” katanya.
Dia menambahkan, kasus Covid-19 di Aceh telah mencapai 11.157 orang, di antaranya para penyintas yang telah sembuh sebanyak 10.223 orang, pasien yang masih dirawat 1.444 orang dan penderita yang meninggal dunia mencapai 490 orang.
"Data akumulatif ini sudah mencakup tambahan lima kasus konfirmasi baru Covid-19selama waktu 24 jam terakhir. Pasien yang sembuh sebanyak 18 orang dan tiga orang yang dilaporkan meninggal dunia," katanya.[acl]