Sepuluh Kasus Kematian Gajah Terjadi di Aceh Selama 2021

Tim dokter hewan saat melakukan nekropsi bangkai gajah. Foto: BKSDA Aceh
Penulis:

Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) mencatat terdapat sepuluh kasus kematian Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) di Aceh, baik gajah jinak maupun gajah liar selama 2021.

"Konflik manusia dan gajah juga mengakibatkan setidaknya dua orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Angka kematian gajah tersebut terbanyak di Provinsi Aceh," kata Ketua FKGI, Dony Gunaryadi, Selasa (13/7/2021).

Sebab itu, FKGI mengecam kasus kematian gajah terbaru yang terjadi di kawasan perkebunan sawit di wilayah kelola Hak Guna Usaha (HGU) PT Bumi Flora Afdeling V, Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.

Menurut Dony, pada kasus kematian gajah tersebut pelaku secara keji memenggal, mengambil kepala gajah secara utuh, dan meninggalkan badan gajah tanpa kepala. Diduga pelaku membunuh gajah malang tersebut untuk mendapatkan gadingnya.

Donny menilai, motif perburuan gajah untuk menjual gadingnya menjadi salah satu penyebab merosotnya populasi hewan bertubuh besar tersebut.

“Perburuan gajah dengan motif perdagangan gading menjadi penyebab utama merosotnya jumlah populasi gajah sumatera. Dengan adanya kejadian ini menandakan sindikat perdagangan gading gajah masih aktif," sebut Donny.

"Pemburu seakan tidak kenal takut dan sebaliknya justru menunjukkan aksi brutalnya secara terbuka,” tambahnya.

Selain itu, FKGI juga mendesak aparat penegak hukum agar dapat mengusut tuntas kasus ini, mulai dari tingkat pemburu, penadah, hingga ke tingkat pedagang.

"Gading yang memiliki nilai jual yang tinggi dipastikan dikelola oleh sindikat perdagangan yang rapi dan licin," kata Donny.[mu]