Serpihan Cinta yang Hilang

Cinta merupakan anugrah, dengan ada cinta manusia saling menyayangi, menghargai dan mengasihi, berbuat baik antar sesama dengan rasa yang tulus. Cinta juga merupakan fitrah, ia merupakan perasaan yang mulia dan murni dengan tujuan yang agung. Cinta dianugrahkan Tuhan kepada makhluk-Nya agar dapat menemukan jalan Cahaya, makna dan roh kehidupan.

Jemadi Iwan Nara di depan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry. (Foto: Jemadi)
Penulis:

Oleh: Jemadi Iwan Nara*

Cinta merupakan anugrah, dengan ada cinta manusia saling menyayangi, menghargai dan mengasihi, berbuat baik antar sesama dengan rasa yang tulus. Cinta juga merupakan fitrah, ia merupakan perasaan yang mulia dan murni dengan tujuan yang agung. Cinta dianugrahkan Tuhan kepada makhluk-Nya agar dapat menemukan jalan Cahaya, makna dan roh kehidupan.

Para pemuda menuturkan bahwa cinta terdapat beberapa artian, ada yang menganggap cinta itu seperti singa atau pedang bagi yang mengagungkan cinta, juga diartikan sebagai bencana bagi orang yang mencurahkan perhatian terhadap cinta dan seperti arak yang memabukkan bagi orang yang sangat menyukai cinta. 

Cinta ibarat api membara di dalam hati, membakar segala sesuatu kecuali yang dicintainya, cinta berarti butanya hati terhadap segala sesuatu selain kekasihnya dan tulinya telinga dari mendengar selain kekasih yang dicintainya. Cinta juga ketenangan dan kegelisahan, hati menjadi gelisah kecuali setelah berdekatan dengan sang kekasih kegelisanan dan kegundahan muncul karena kerinduan dan akan merasa tenang ketika ia berada di samping kekasihnya.

Hakikat cinta kata Ibnu Hazm, adalah penghubung jiwa manusia yang beragam corak dan warna, cinta adalah bayang-bayang indah yang terpatri dalam jiwa dan cinta adalah kasih yang terukir dalam jiwa. 

Ibnu Qayyim dalam kitabnya Madarijus Salikin bahwa cinta adalah kehidupan, sehingga  orang yang tidak memilikinya seperti orang mati, cinta adalah Cahaya, siapa yang tidak memilikinya maka ia seperti berada di tengah lautan yang gelap gulita cinta adalah obat  maka siapa yang tidak memilikinya maka hatinya di endapi berbagai penyakit.

Cinta juga kelezatan dan siapa yang tidak memilikinya maka seluruh hidupnya dirundung kegelisahan dan penderitaan. Cinta disebut sebagai ruh iman dan amal kedudukan, keadaan yang bila mana cinta tidak ada di sana, maka ia seperti jasad yang tak memiliki ruh. 

Cinta memiliki makna yang dalam, indah dan agung tak ada kata yang kuasa melukiskan keindahan dan keagungannya, dalam hakikatnya cinta tak dapat ditemukan selain dengan segenap kesungguhan hati dan kejiwaan. Cinta adalah urusan hati, sementara hati adalah urusan Ilahi.

Serpihan Cinta 

Cinta adalah ketika  mencintai seseorang melebihi cinta pada diri sendiri, mengorbankan sesuatu untuk melindungiyang paling berharga, mengorbankan sepenuhnya waras menggila karenanya, cinta yang sejatinya membawa perubahan beban pada hidup. Setiap kisah cinta tidak selalu berakhir dengan indah, sekuat apapun  menahan seseorang untuk tidak pergi jika pada kenyataannya harus demikian kita harus melepas dengan hati yang lapang. 

Tidak ada akhir dari yang manis untuk setiap perpisahan yang perih. Saat kita mencoba untuk pura-pura tersenyum dihati yang terasa hampa menangisi sesuatu yang tidak akan pernah kembali, yang mereka yang pernah merasakannya yang akan mengerti bagaimana sakitnya luka perpisahan.

Mempunyai orang terkasih adalah dambaan dan kebahagian, selain tempat berbagi dan mencurahkan segenap perasaan, menguatkan disaat ada keraguan dalam diri. Tak selamanya yang diimpikan dan didambakan itu indah, semua orang akan merasakan kesedihan dan meninggalkan ribuan kenangan yang manis yang selalu menjadi warna dalam kehidupan.

semua sirna saat harus ditinggal pergi oleh sang kekasih untuk selamanya, kesedihan bisa dimaknai dengan sebagai rasa cinta yang mendalam, rasa memiliki, sehingga saat harus berpisah dengan orang yang dicintai. Kehilangan sosok orang terkasih memang bukanlah hal mudah, segala kenanganpun akan selalu terus teringat dibenak orang yang ditinggalkan, kesedihan selalu menyelimuti jiwa dan menghantui pikiran. 

Luka yang diakibatkan oleh cinta  sangatmenyakitkan, ia merasa senang jika dengan apapun yang diberikan kepadanya, bahkan jika yang diterimanya hanyalah rasa sakit dan patah hati. Meskipun ia tidak dapat memilikinya, setidaknya bisa menjaganya, jika tidak dapat mencintai dan dicintai setidaknya ia adalah miliknya untuk selalu dipuja.

Seiring waktu dengan hembusan angin malam yang datang entah mengapa hati ini dirundung duka yang sangat mendalam raga dan jiwa terasa melayang bagaikan ditiup angin badai dan derasnya ombak di tengah lautan. Perasaan yang sebelumnya penuh dengan kebahagian dan kegembiraan, senyum yang dulunya mekar kini sudah layu bagaikan tak memiliki kehidupan. Perasaan duka lara yang mendera sukma, jiwa dan batin harapan begitu indah terhadap sang dicinta hilang musnah berkeping-keping.

Luka yang mendalam rasa sakit yang dipenuhi dengan sayatan, rintihan hati dan jiwa dalam sepi sunyi kesendirian malam tanpa ada harapan yang jelas hanya diselimuti oleh tetesan air mata yang terasa hampa. Seperti berlayar dilautan kadang tanpa tujuan dan arah yang pasti, kala diterpa ombak-ombak yang besar adakalanya bertemu dengan badai, akan kah tenggelam ditelan lautan ataupun sampai di pulau harapan yang baru. 

Nuansa sedih dan gundah gulana hadir menyapa baik itu dalam pikiran. Cinta kasih yang tulus, perjuangan dan perhatian di setiap waktu tinggal erita cinta yang selalu terkenang oleh jiwa begitu indah yang hanya menyisakan rindu yang selalu menggema. Besar harapan dalam setiap titian langkah menyambut datangnya kebahagian akan menjadi luka yang mendalam dan kenangan yang tiada terlupakan.

Sepasang kekasih pada akhirnya Bersatu dalam kegelapan kematian. Begitu setia saat berpisah benar-benar saling mencinta dalam satu hati satu jiwa.

*Penulis merupakan guru Sejarah Kebudayaan Islam di MTsS Raudhatul Ulum, Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah.

Editor: Junaidi