Sikap Gibran di Debat Cawapres Disorot Media Asing

JAKARTA, READERS - Sejumlah media asing menyoroti pernyataan hingga gimik calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat keempat pemilihan presiden (pilpres) Indonesia, Minggu (21/1/2024) malam.
Media Singapura, Channel NewsAsia (CNA), menuliskan sikap Gibran yang "songong" terhadap lawannya dalam debat sukses membuat suaranya merosot.
Dalam artikel berjudul "Dent in public hype over Indonesia VP candidate Gibran after 'rude' gesture against opponent in live debate", CNA melaporkan warganet RI tak senang dengan sikap Gibran kala mendebat cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Gibran saat itu bertanya kepada Mahfud mengenai strategi untuk mengatasi greenflation. Greenflation adalah kondisi inflasi akibat kenaikan harga bahan mentah dan energi buntut transisi hijau.
Mahfud pun menjawab bahwa greenflation berhubungan dengan ekonomi hijau di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi dengan didaur ulang bukan dibuat baru.
"Jadi bukan barang itu dibiarkan untuk mengganggu ekologi," kata Mahfud, melansir CNN Indonesia.
Sambil berpura-pura mencari sesuatu, Gibran membalas Mahfud dengan berujar, "Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok enggak ketemu jawabannya."
Sikap Gibran ini pun mendapat kecaman warganet karena dianggap tidak sopan terhadap Mahfud yang usianya jauh lebih tua dari Gibran dan memegang jabatan yang jauh di atas Gibran.
Mahfud MD berusia 66 tahun dan merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI. Sementara Gibran 36 tahun dan menjabat Wali Kota Solo.
Gibran menjadi cawapres termuda di antara pesaingnya, termasuk cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang berusia 57 tahun.
Hal ini terjadi karena Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan seseorang yang berusia di bawah 40 tahun bisa mengikuti pemilihan presiden dan wakil presiden, dengan syarat sedang atau pernah menduduki jabatan negara termasuk kepala daerah.
Putusan MK pada 16 Oktober itu sempat memicu protes hebat karena dinilai politis. Pasalnya, ketua MK saat itu dijabat Anwar Usman yang merupakan ipar ayah Gibran, Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, reaksi netizen terhadap sikap Gibran dalam debat kali ini disebut CNA "sangat kontras" dengan respon netizen usai debat cawapres pada 22 Desember lalu.
Kala itu, Gibran meraup sentimen positif karena dinilai mampu berdebat dengan penuh bobot, berbeda dengan citra yang dia gambarkan selama ini.
"Pengguna X mengkritik Gibran karena berusaha terlalu keras untuk menjadi 'savage' selama debat. Warganet dilaporkan mengatakan bahwa Gibran gagal dan justru terlihat 'songong', bahasa gaul Indonesia untuk sikap kasar. Baik 'savage' dan 'songong' kemudian muncul sebagai trending topic di X," tulis CNA.
Media Jepang Nikkei Asia juga menyoroti pernyataan Gibran yang berulang kali berupaya menyudutkan rival debatnya, Mahfud dan
Cak Imin.
Dalam artikel bertajuk "Indonesia election race heats up over Jokowi's nickel strategy", Nikkei Asia menyebut Gibran berusaha membuat lawan-lawannya "terlihat bodoh" dengan memamerkan istilah-istilah teknis yang tak familiar bagi sebagian besar penonton.
Nikkei Asia pun menuliskan hingga Senin pagi, trending topik di X masih diwarnai istilah-istilah seperti "tidak sopan" dan "cringe".
Hal itu akibat kecaman warganet terhadap Gibran karena "upayanya mempermalukan Mahfud dan Iskandar (Cak Imin).
Debat keempat Pilpres 2024 digelar di JCC, Senayan, dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Harusnya Anak Muda Beretika
Dari dalam negeri, Dewan Pembina Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid mengkritik sejumlah gimik yang ditunjukkan Gibran Rakabuming dalam debat cawapres kedua, .
Yenny menilai sejumlah gimik Gibran dalam debat keempat pilpres tersebut terkesan melecehkan. Menurut dia, gimik-gimik tersebut mestinya tak perlu dilakukan.
"Ya itu kan kesannya melecehkan sekali. Menurut saya itu debat, dan enggak perlu seperti itu," kata Yenny usai acara debat di JCC, Senayan, Jakarta.
Dia menilai para kandidat capres dan cawapres mestinya bisa saling menunjukkan rasa hormat dalam debat. Sebab, mereka semua adalah para tokoh yang dianggap layak sebagai para calon pemimpin.
Menurut Yenny, gimik saling menjatuhkan dalam debat hanya mencontohkan etika politik buruk terutama bagi anak muda.
Dia mengaku tak ingin aksi saling menjatuhkan justru memberikan contoh bahwa anak muda tak lagi memiliki rasa hormat.
"Anak muda tidak punya etika. Justru, mereka yang merasa mewakili anak muda justru harus menunjukkan bahwa anak muda itu punya etika, anak muda itu bisa mengekspresikan dirinya dengan penuh hormat kepada orang lain," kata Yenny.
Masuk Evaluasi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana mengevaluasi pelaksanaan debat keempat Pilpres 2024 pada pekan ini.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengamini salah satu poin evaluasi soal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka yang sempat keluar dari podium.
"Ya, itu bagian dari yang evaluasi," ujar Hasyim di kantor KPU, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Ia belum menyebutkan waktu pasti untuk evaluasi debat. Namun, kata Hasyim, rencananya rapat evaluasi diselenggarakan pada 23 atau 24 Januari.
Hasyim memastikan KPU akan menggelar evaluasi debat bersama tim pasangan calon.
"Jadi, catatan, masukan, kritik, saran dari masing-masing tim pasangan calon nanti akan disampaikan kepada KPU. Akan kita rumuskan catatan-catatan pentingnya apa yang kemudian ke depan untuk kampanye kelima atau kampanye terakhir, saran perbaikan yang akan kita lakukan apa," tuturnya.[MN]
Komentar