Songsong Generasi Emas 2045, Ayu Marzuki Ajak Guru Wujudkan Generasi Berkarakter

BANDA ACEH, READERS – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Ayu Marzuki, mengajak para guru di Aceh untuk mewujudkan generasi berkarakter.
Menurut Ayu, guru memiliki pekerjaan rumah (PR) yang besar dalam menyongsong bonus demografi dan mewujudkan Generasi Indonesia Emas di tahun 2045.
Hal itu disampaikan Ayu dalam sambutannya saat membuka secara resmi Konferensi X Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Aceh, di Asrama Haji, Minggu (10/12/2023).
“Kita punya PR besar. Di tahun 2045 nanti kita memiliki bonus demografi, dimana usia produktif Indonesia di tahun tersebut jumlahnya lebih besar,” kata Ayu.
Tugas ibu dan bapak guru, lanjut Ayu, tentu menjadi semakin berat, karena tidak hanya dituntut mewujudkan generasi Indonesia yang cerdas tetapi juga berkarakter baik.
Oleh karena itu, Ayu mengajak para peserta konferensi untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas guru.
Di sela-sela konferensi itu juga dilangsungkan pelatihan tentang program "Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan".
“Saya optimis output dari pelatihan dapat diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing. Sebagaimana kita ketahui, saat ini Bunda PAUD telah menjalankan program Transisi PAUD-SD yang menyenangkan. Salah satu penekanannya adalah tidak boleh lagi ada tes calistung saat masuk SD,” ujar Ayu.
Lebih lanjut disampaikan, salah satu tugas para guru adalah membangun kesadaran kepada orang tua untuk tidak panik dan gusar, jika anak-anaknya di usia TK menuju SD belum bisa membaca, tulis dan hitung.
“Jangan paksakan anak-anak usia PAUD dan TK bisa calistung dengan diikutkan les. Karena anak di usia tersebut yang mereka tahu adalah bermain dan segala hal yang menyenangkan," jelasnya.
Jika mengikuti les, sambungnya, maka mereka jadi tertekan. Pendekatannya adalah bermain sambil belajar bukan belajar sambil bermain, "apalagi dengan memaksakan anak untuk bisa membaca dengan mengikuti les,” pungkas Ayu.
Sementara itu Ketua PGRI Aceh, Al Munzir menyebutkan para tenaga pendidik di era 4.0 menghadapi tantangan berat, karena menghadapi generasi Z yang memiliki kemampuan dan kedekatan yang intens dengan internet.
Al Munzir memaparkan, Gen Z memiliki akses untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dari internet melalui gawai yang mereka miliki.
“Namun, peserta didik tidak akan mendapatkan pendidikan karakter. Nah, disinilah ruang bagi kita untuk mendidik dan membentuk generasi Aceh dan generasi Indonesia yang tidak hanya cerdas dan mampu bersaing tetapi juga menjadi generasi yang beretika dan berbudi pekerti luhur,” kata Al Munzir.
Meski demikian, Al Munzir mengapresiasi para guru yang telah mengabdikan diri untuk memilih profesi mulia tersebut.
“Apresiasi tinggi kami sampaikan kepada para guru. Ibu dan bapak adalah penyuluh bangsa,” pungkas Al Munzir.[HSP]
 
 









Komentar