Tradisi Bubur Asyura, Makanan Khas Setiap 10 Muharram

Muharram adalah awal perhitungan bulan dalam kalender Hijriah. Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang spesial dalam Islam, banyak momen-momen yang dapat kita jumpai di bulan ini.
Salah satu momen terbaik di bulan ini adalah pada tanggal 10 Muharram, di mana pada hari itu banyak dari kalangan umat Islam yang merayakan hari Asyura, masyhurnya hari ini diperingati dengan berpuasa sunnah.
Selain itu, tanggal sepuluh Muharram tidak lengkap rasanya tanpa kehadiran bubur asyura. Salah satu tradisi ini sangat melekat kuat dengan umat Muslim saat memasuki bulan Asyura.
Seperti di Dusun Seroja, Gampong Merduati, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh, warga di desa ini kerap memperingati hari mulia tersebut dengan tradisi membuat bubur asyura. Bubur asyura ini dikhususkan kepada orang-orang yang berpusa di hari tersebut, dan juga kepada msayarakat sekitar.
Di Gampong Merduati tepatnya di Menasah Dahlia, bubur asyura sudah menjadi tradisi turun-temurun. Bahkan tradisi ini menjadi hal yang tidak boleh dialpakan pada hari Asyura.
“Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya khusus di bulan Muharram, dan sponsor dana pun dari warga dusun ini, istilahnya dari kita untuk bersama,” kata salah seorang warga, Hasyim, Senin (8/8/2022).
Menurut Hasyim, bahan yang digunakan dalam menyajikan bubur asyura memiliki perbedaan tersendiri di setiap daerah. Namun, tujuan dari tradisi ini tetap sama, yakni untuk mempererat silaturrahmi sesama warga.
Hasyim menuturkan sejarah bubur asyura tersebut berawal dari kisah Nabi Nuh As dan kaumnya saat menaiki perahu dikala banjir bandang menimpa seluruh kaumnya.
”Sebagaimana yang kita tau bahwa sejarah asal muasal bubur asyura ini yaitu dari kaum Nabi Nus As saat berada dalam perahunya,” kata Hasyim.
Bubur asyura ini dibagikan dengan cuma-cuma kepada seluruh warga sekitar, dan juga disediakan khusus bagi warga yang ingin berbuka puasa.

Hasyim berharap, dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa lebih rajin beribadah dan dapat menyambung tali persaudaraan yang sebelumnya sempat terhalang oleh padatnya kesibukan individu masyarakat.
“Semoga dengan adanya kegiatan tradisi bubur asyura ini dapat meningkatkan ibadah dan ukhuwah persaudaraan bagi masyarakat gampong sehingga bisa lebih kompak dalam membangun kemakmuran dan kesejahteraan gampong,” tutur Hasyim.
Komentar