Trend Buang Bayi Meningkat, Pergaulan Bebas Anak Muda di Banda Aceh Memprihatinkan

Waktu Baca 4 Menit

Trend Buang Bayi Meningkat, Pergaulan Bebas Anak Muda di Banda Aceh Memprihatinkan
Ketua Aliansi Ormas Islam, Tgk Zainuddin Ubiet

BANDA ACEH, READERS – Trend buang bayi akhir-akhir ini semakin meningkat. Tercatat pada 2022 terdapat 36 kasus pembuangan bayi di Aceh. Pada November 2022 di ibukota Provinsi Aceh pun tepatnya di kawasan Lam Ara Banda Raya masyarakat sempat digegerkan penemuan bayi laki-laki berusia sekitar dua hari oleh warga setempat.

Mengingat hal itu, Ketua Aliansi Ormas Islam, Tgk Zainuddin Ubiet angkat bicara. Ia mengatakan bahwa pembuangan bayi tersebut dilakukan dominannya bukan dikarenakan persoalan ekonomi, melainkan disebabkan oleh maraknya pergaulan bebas.

"Seharusnya pemerintah jangan tinggal diam. Terus dan terus fungsikan da'i kota dan muhtaseb gampong secara maksimal untuk melakukan syiar demi mencegah terjadinya pergaulan bebas," kata pendiri Laskar Aswaja itu kepada media ini, Rabu (5/4/2023).

Tgk Zainuddin menyebutkan, beberapa kali sempat viral di media sosial terkait pasangan non muhrim yang bebas masuk kos-kosan di Banda Aceh yang notabenenya ibu kota Provinsi Aceh yang berlandaskan syariat Islam. 

"Hal itu diakibatkan karena tidak saling menanamkan nilai-nilai keimanan, baik itu kepada anak-anak kos dan juga pemilik kost, seakan kita di Aceh hari ini bagaikan kota metropolitan. Tidak saling peduli antar sesama tetangga sehingga keluar masuk kos bagi pasangan non muhrim sering terabaikan," sebutnya. 

Ia menilai, khususnya di Banda Aceh diperlukan penataan ulang semua kos-kosan yang ada oleh gampong setempat. "Itu juga salah satu bentuk pengawasan yg wajib diterapkan.

Belum lagi, sambungnya, anak muda dengan kondisi perkembangan zaman sering membiasakan diri dengan kehidupan mewah sehari baik itu food, fashion dan lain-lain.

“Karena itulah akhirnya terbawa hawa nafsu sehingga apa saja dilakukan, dan mudah terpengaruh lalu terjerumus kepada hal-hal yang menodai diri mereka sendiri, apalagi kehidupan seperti di Kota Banda Aceh yang akhir-akhir ini semakin bebas kemungkinan anak muda terjebak dalam pergaulan bebas itu semakin memprihatinkan," katanya.

Selain itu, Tgk Zainuddin juga berpesan kepada setiap orang tua yang anaknya sedang menempuh kuliah di Banda Aceh wajib untuk mengontrol anak-anaknya. 

"Jangan sebatas bangga dengan anaknya yang kuliah, perlu diingat jika tidak dikontrol justru akan sangat mudah terjerumus dalam pergaulan bebas. 80% yang saya tangkap melakukan perbuatan melanggar syariat Islam selama ini itu anak kuliah," kata mantan ketua FPI kota Banda Aceh itu.

Dia juga menghimbau semua pihak termasuk anak muda menggunakan media sosial secara cermat yaitu untuk hal-hal bermanfaat dan diridhoi agama. 

"Kepada orang tua wabil khusus yang anaknya ngekost di Banda Aceh tolong diawasi. Dan yang memiliki anak yang baru baligh antarkan ke dayah-dayah untuk mondok sehingga mereka memiliki pondasi agama dan terjauh dari pergaulan bebas," imbau Tgk Zainuddin.

Tidak hanya pergaulan bebas dan buang bayi, bahkan HIV/AIDS pun kini semakin mengkhawatirkan di Banda Aceh yang kini tercatat sebanyak 198 kasus pada tahun 2023. 

"Jika pergaulan bebas ini terus dibiarkan sungguh berapa banyak generasi muda yang selain rusak secara moral dan agama juga berpotensi penyakit HIV/AIDS, sungguh mengkhawatirkan," pungkasnya.

Sumber:Rilis

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...