USK Gelar FGD Digital Marketing untuk Panti Asuhan BFLF Indonesia

Tim dari LPPM USK bersama ARC USK mengundang berbagai stakeholder terkait dalam FGD pembuatan modul digital marketing untuk Panti Asuhan BFLF Indonesia di Banda Aceh. (Foto: IST)
Penulis:

BANDA ACEH, READERS - Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh melaksanakan Forum Group Discussion dalam rangka pembuatan modul digital marketing untuk Panti Asuhan Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia di Banda Aceh. 

Digital Marketing sendiri dinilai sebagai senjata baru dalam memasarkan produk di era digital ini.

Ketua Umum BFLF Indonesia Michael Octaviano menyatakan sangat berterima kasih kepada USK khususnya Atsiri Research Center (ARC) yang melaksanakan berbagai kegiatan bermanfaat bagi BFLF Indonesia, termasuk pembuatan modul digital marketing ini untuk memasarkan produk yang telah diproduksi anak-anak panti asuhan. 

"Tidak banyak yang melakukan aksi nyata seperti ini, lebih banyak hanya merencanakan tanpa pernah turun ke lapangan," ujar Michael.

Ketua Pelaksana, Adinda Gusti Vonna, mengatakan FGD ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya yang dilakukan ARC USK yaitu pelatihan pembuatan produk. 

Dalam kegiatan sebelumnya, sebutnya, ARC USK mengajarkan pembuatan produk balsem cair dan sabun cuci piring berbasis minyak nilam.

"Kami harapkan teman-teman di panti asuhan ini dapat menjadi mandiri dengan produk hasil racikan mereka sendiri. Sehingga mempunyai skill dan tidak lagi pusing mencari pemasukan setelah selesai sekolah nanti," ujar Adinda.

Dalam kegiatan yang berlangsung Rabu (10/7/2024), turut hadir pula perwakilan Dinas Sosial Provinsi Aceh, Isnandar Kabid Rehabilitasi Sosial Aceh. 

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini terutama untuk mendukung kreativitas anak muda dan anak panti. Modul digital marketing yang disusun ini pun dapat digunakan di panti-panti asuhan lainnya," kata Isnandar.

Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azwar Kabid Pengawasan dan Pemeriksaan. 

Azwar mengatakan Diskop UKM Aceh akan membantu pembuatan katalog produk yang dihasilkan oleh anak-anak Panti Asuhan BFLF Indonesia. 

"Dan kami sarankan untuk melakukan MoU dengan Disnaker. Diskop juga akan memfasilitasi pembuatan merek produk," ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial kota Banda Aceh, Safwan, berpesan agar proses pembuatan produk tersebut dapat dibuatkan SOP sehingga berkelanjutan walau berganti kepala (lembaga/instansi terkait) nantinya.

Dr Indra dari ARC USK menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK. 

Dalam program yang ia ketuai, Indra dibantu anggota Dr Irfan, Raihan Dara Lufika, Adinda Gusti Vonna, dan Zaudhatul Ulya. 

Dihadirkan pula enam mahasiswa Agribisnis USK dalam kegiatan ini. Mereka akan berperan menjadi fasilitator dalam praktek pelatihan digital marketing nantinya.

"Kami memang mengundang banyak stakeholders dalam kegiatan ini. Harapannya setelah bagian kecil pengabdian kami ini selesai, pihak-pihak lain yang terkait juga dapat mengambil andil mengawasi dan membesarkan produk milik yayasan panti asuhan ini agar tetap hidup dan menghidupi anak-anak di sini," ujar Indra.[] 

Editor: M. Nur