Warga Langkahan Gotong Royong Bangun Jembatan Darurat Pasca Dihantam Banjir
“Masyarakat pun mulai melaksanakan gotong royong dengan membangun jembatan darurat agar warga yang terdampak banjir tidak terisolir“

ACEH UTARA, READERS- Masyarakat Kecamatan Langkahan, Aceh Utara melaksanakan gotong royong membangun jembatan darurat agar masyarakat yang terdampak bencana banjir tidak terisolir.
“Masyarakat pun mulai melaksanakan gotong royong dengan membangun jembatan darurat agar warga yang terdampak banjir tidak terisolir,” kata Kabid Kesra Kecamatan Langkahan, Sofyan saat dihubungi melalui telpon, Minggu (28/8/2022).
Ia menyebutkan, pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan antara desa Desa Bukit Linteung dan Seureuke dilakukan pasca banjir besar yg melanda daerah setempat dan merusak sejumlah infrastruktur pada Kamis (25/8) lalu.
Sofyan berharap pembangunan jembatan darurat itu dapat menghidupkan kembali perekonomian masyarakat. Selain itu, Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah juga sudah berjanji akan membangun jembatan tersebut dengan sumber anggran perubahan.
“Jembatan itu merupakan jalur lintas utama antar desa tersebut, Jika tidak diperbaiki, maka warga Desa Seureuke tidak bisa ke pusat Kecamatan Langkahan. Adapun jarak desa tersebut dengan pusat kecamatan mencapai 10 KM,” ujar Sofyan.
Dia mengatakan kegiatan gotong royong itu merupakan semangat dan bentuk kepedulian bersama masyarakat yang ada di Kecamatan Langkahan.
“Jadi kita harapkan kegiatan gotong royong terus digalakkan untuk membantu sesama apalagi warga yang terkena musibah banjir kembali beraktivitas seperti biasanya,”pungkasnya.
Sebelumnya, jembatan penghubung antara Desa Bukit Linteung dan Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara terputus akibat diterjang banjir besar yang terjadi di daerah setempat.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Mulyadi mengatakan, hujan yang turun hampir delapan jam lamanya mengakibatkan sungai di daerah meluap.
“Banjir besar itu mengakibatkan satu jembatan penghubung dua desa hanyut. Hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air sehingga arus sungai sangat deras,” kata Mulyadi, Jumat (26/8/2022).
Selain itu, kata Mulyadi, banjir tersebut juga merendam beberapa rumah warga serta menghancurkan akses jalan umum.
“Banjir itu tidak ada korban jiwa dan warga masih bertahan di rumah masing-masing,” katanya.
Dia menyebutkan, saat ini pihak BPBD terus intens melakukan pemantauan di lapangan, terutama daerah yang terdampak dan berpotensi banjir.
”Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh Utara agar tetap waspada terhadap berbagai ancaman bencana yang berpotensi terjadi bencana banjir dan masyarakat tetap patuh terhadap apa yang telah diarahkan pemerintah agar tidak melakukan hal-hal yang dapat memperberat dan cepat terjadinya banjir,” pungkasnya.
Komentar